.){kind=link}
Ciamis, galuh.id – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di Dusun Sukamaju, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Selasa (31/12/2024), sekitar pukul 14.30 WIB.
Insiden ini menghanguskan seluruh atap rumah dan menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp100 juta.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik.
“Pemilik rumah tidak berada di lokasi saat kebakaran terjadi. Ketika kembali, rumah sudah dalam kondisi terbakar,” jelasnya.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang tetangga yang melihat asap mengepul dari atap rumah korban.
Tetangga tersebut segera memberitahukan warga lain sambil berteriak meminta pertolongan dan mencoba memadamkan api.
Namun, api dengan cepat membesar hingga melahap seluruh bangunan rumah.
Korban bernama Dede Yuyun, seorang janda yang menanggung dua anak. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Saat ini, korban bersama keluarganya untuk sementara diungsikan ke rumah kerabat yang berjarak 10 meter dari lokasi kebakaran,” ujar Ani.
Kebakaran berhasil dipadamkan pada pukul 17.00 WIB melalui kerja sama antara BPBD Ciamis, Unit Damkar Pos Banjarsari, Pemerintah Desa Sukajaya, Tagana, dan para relawan.
Setelah api dipadamkan, dilakukan asesmen awal, pembersihan puing-puing, serta trauma healing yang dipimpin oleh PKK dan Pokja 4.
“Seluruh dokumen penting seperti KTP, KK, dan lainnya habis terbakar tanpa ada yang tersisa,” ungkap Ani.
Saat ini, korban membutuhkan bantuan logistik darurat seperti family kit, terpal, matras, pakaian, makanan siap saji, dan perlengkapan mandi.
Penanganan kebakaran melibatkan berbagai pihak, termasuk Babinsa, Babinkamtibmas, Karang Taruna, MDMC, relawan, dan warga setempat.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah bekerja keras memastikan api dapat dipadamkan dengan cepat dan memastikan kondisi keluarga korban saat ini sudah aman,” tutup Ani.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi kebakaran sudah terkendali.
Kondisi psikologis korban pun mulai membaik berkat dukungan dari berbagai organisasi yang memberikan bantuan dan konseling trauma.
Pemerintah daerah bersama BPBD terus memantau situasi untuk memastikan korban mendapatkan bantuan lebih lanjut sesuai kebutuhan. (GaluhID/Tegar)