Dugaan, lanjut Aan, kejadian robohnya bangunan sekolah dasar itu penyebabnya lantaran guyuran hujan terus menerus hampir setiap hari.
Kemungkinan rangka baja ringan tidak kuat menahan beban genteng sehingga atap bangunan sekolah dasar itu pun ambruk.
“Pemasangan baja ringannya juga sepertinya renggang. Kemungkinan tidak kuat menahan genteng. Sehingga atap bangunan ambruk,” jelasnya.
Untuk sementara kerugian akibat peristwa itu belum bisa ditaksir. Pihak desa pun saat ini tengah berkoordinasi dengan sekolah.
Lebih lanjut Aan menerangkan, tahun 2011 lalu ruangan sekolah dasar tersebut pernah roboh saat menggunakan konstruksi kayu akibat gempa.
Sekarang bangunan Sekolah Dasar Negeri 2 Cimaragas roboh lagi meski sudah pakai baja ringan.
“Semoga saja bangunan lainnya aman. Tidak terjadi ambruk lagi,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)