Jumat, November 22, 2024

Dinas PUPRP Ciamis Terima Audiensi Mahasiswa, Tanyakan Proyek Jembatan Betmen

Baca Juga

Berita Ciamis, galuh.id – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertahanan (DPUPRP) Ciamis, Jawa Barat, menerima audiensi dari mahasiswa pada Selasa (03/10/2023).

Mereka yang melakukan audiensi terdiri dari organisasi Pelajar Mahasiswa XTC (PM XTC) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Dalam audiensi tersebut, mereka mempertanyakan pembangunan jembatan Benteng Manonjaya (Betmen) yang akan menghubungkan 2 kabupaten yakni Ciamis dan Tasikmalaya.

Kepala Dinas PUPRP Ciamis Andang Firman Triyadi beserta jajarannya menyambut hangat kedatangan para mahasiswa.

Ketua PM XTC Ciamis Rizal Purwonugroho mengatakan, tujuan audiensi dengan dinas PUPR yaitu mempertanyakan terbengkalainya proyek jembatan Betmen sejak tahun 2016 hingga sekarang.

Menurutnya, dengan penutupan jembatan Cirahong sangat berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat terutama di Kabupaten Ciamis.

“Jembatan Benteng Manonjaya ini menjadi alternatif yang paling efektif guna mendukung kegiatan ekonomi masyarakat Ciamis maupun Tasikmalaya. Serta berpotensi mendongkrak perekonomian dan wisata di Ciamis,” katanya.

Selain itu lanjut Rizal, pihaknya juga mempertanyakan mengenai komitmen dan keseriusan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pusat.

Sesuai dengan amanat yang ada dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Jabar Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PUPRP Ciamis Andang Firman Triyadi mengatakan proyek pembangunan jembatan Betmen sebenarnya sudah ada sejak tahun 2016.

Andang juga menjelaskan, Bupati Ciamis dan Bupati Tasikmalaya sudah sepakat dalam pembangunan jembatan tersebut mengalokasikan anggaran melalui APBN.

“Kedua pimpinan daerah sudah mengusulkan sehingga terciptanya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021,” jelasnya.

Manfaat Jembatan Betmen dan Solusi Pembebasan Lahan

Kedua pimpinan pun sudah mencari lokasi yang strategis dan akan melakukan pembangunan jembatan tersebut hingga akhirnya di Benteng Manonjaya.

“Namun, terdapat pembagian kewenangan yaitu Pemerintah Pusat menyediakan pembangunannya dan Pemkab menyediakan lahan,” tutur Andang.

Pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut diberatkan dengan pembebasan tanah yang harus menyediakan anggaran sebesar Rp. 12 miliar dan Tasikmalaya sebesar Rp. 24 miliar.

Tentunya kata Andang, anggaran tersebut sangat besar, sedangkan untuk satu tahun kegiatan saja APBD tidak mencapai lebih dari Rp. 65 miliar.

“Jika menggunakan anggaran tersebut maka tidak akan mampu, sehingga sampai saat ini belum terealisasikan,” ujarnya.

Banyak manfaat yang akan terasa jika proyek jembatan Benteng Manonjaya atau jembatan Betmen tersebut terealisasi.

Salah satunya dapat memperpendek jarak tempuh antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.

Andang mengatakan, bahwa pihaknya sudah mempunyai solusi untuk meminimalisir dampak negatif dalam pembangunan jembatan tersebut.

“Kita juga telah menyiapkan solusi jika nanti ada pembebasan lahan dan menyebabkan sawah tergusur,” katanya.

“Kita mempunyai lahan cadangan yang sudah di siapkan sehingga tidak mempengaruhi, dan lahan tersebut telah memenuhi standar untuk penanaman padi,” lanjutnya.

Andang berharap, agar para mahasiswa dapat terus mengadvokasi kebutuhan infrastruktur yang bermanfaat khususnya bagi masyarakat.

“Semoga dengan adanya audiensi ini dapat jadikan atensi kepada pemprov maupun pusat agar segera terealisasi. Karena potensi dalam proyek tersebut sangat besar,” ujarnya.

Selain bisa meningkatkan perekonomian, proyek Jembatan Betmen ini juga bisa menarik para investor untuk berinvestasi. (GaluhID/Tegar)

Editor : Evi

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Dinding Rumah Warga Tambaksari Ciamis Jebol Akibat Dorongan Tanah

Ciamis, galuh.id - Dinding rumah warga di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, jebol akibat dorongan tanah dan resapan air, Kamis...

Artikel Terkait