Menurut Tetet, dalam program “Merdeka Belajar” yang dicanangkan oleh Kemendikbud, terdapat peningkatan literasi dan numerasi.
“Nah sekarang kita sedang memberikan push kepada para guru yang nantinya akan diimbaskan terhadap peserta didik,” tuturnya.
Tetet mengakui yang menjadi kelemahan, belum merasa butuh untuk membaca buku. “Maka kita push gurunya agar merasa butuh membaca buku,” katanya.
Sehingga anak bisa minat baca, apalagi perpustakaannya kondusif. Misalkan tertata dengan rapi dan baik, yang nantinya akan memberikan semangat untuk membaca buku.
Tetet menilai dengan lingkungan bagus akan merangsang dan memotivasi peserta didik untuk membaca dan belajar di perpustakaan.
Apalagi jika sudah ada karyanya, bisa buat di majalah dinding atau lainnya. Minimal ada wadah untuk karya peserta didik.
“Dengan itu, peserta didik sudah mewujudkan literasi dan numerasi yang diajarkan oleh gurunya,” pungkasnya. (GaluhID/Tony)
Editor : Evi