Ciamis, galuh.id – Dishub Ciamis menerapkan serangkaian langkah strategis guna memastikan keamanan dan kenyamanan lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dishub Ciamis, Dadang Mulyatna, menyampaikan, pengaturan khusus ini sangat penting mengingat Kabupaten Ciamis merupakan jalur utama lintas selatan Jawa Barat menuju Jawa Tengah dan destinasi wisata Pangandaran.
Pengamanan Intensif dan Penempatan Personel di Titik Krusial
Dishub Ciamis telah mengerahkan 100 personel yang terdiri dari berbagai satuan, termasuk petugas pengendali lalu lintas dan parkir.
Mereka ditempatkan di sejumlah pos strategis seperti Posko depan Puskesmas Ciamis, serta pos pengamanan di Sindangkasih, Kawali, Cisaga, Rajadesa, dan Banjarsari.
Penempatan ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama liburan.
Menurut Dadang, Jawa Barat diprediksi akan menjadi tempat pergerakan sekitar 17 juta orang selama liburan.
Lonjakan ini mendorong Dishub untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengatur arus lalu lintas.
Terutama di titik rawan kemacetan seperti Simpang Pahlawan, Simpang Bojong, dan Tonjong.
“Kami siap melakukan rekayasa lalu lintas secara fleksibel, termasuk pengalihan arus dari pusat kota ke jalur alternatif jika diperlukan,” katanya.
Dadang juga menghimbau masyarakat untuk mengikuti petunjuk petugas di lapangan.
Fokus pada Malam Tahun Baru
Malam pergantian tahun menjadi salah satu momen krusial dalam pengaturan lalu lintas. Lokasi seperti Alun-Alun Timur diperkirakan akan menjadi pusat keramaian.
Dadang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga ketertiban dengan mematuhi arahan petugas untuk mencegah penumpukan massa yang berlebihan.
“Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan petugas agar acara malam tahun baru berjalan aman dan lancar,” tambahnya.
Antisipasi Bencana Alam di Wilayah Rawan
Kabupaten Ciamis dikenal memiliki sejumlah titik rawan bencana alam. Potensi longsor di wilayah Kawali dan Panawangan.
Sedangkan ancaman banjir di wilayah selatan, menjadi perhatian khusus selama musim penghujan.
Untuk itu, Dishub bekerja sama dengan BPBD guna memantau kondisi dan menjamin keselamatan masyarakat.
“Kami meminta masyarakat untuk selalu waspada, terutama ketika cuaca buruk melanda, dan meminimalkan aktivitas di luar ruangan jika tidak mendesak,” kata Dadang.
Pemeriksaan Ketat Kendaraan Umum dan Larangan Klakson Telolet
Sebagai bagian dari upaya keselamatan, Dishub telah melakukan pemeriksaan kelayakan operasional atau ramp check terhadap kendaraan angkutan umum, khususnya bus wisata.
Pemeriksaan ini mencakup fungsi rem, lampu, ban, hingga perlengkapan keselamatan lainnya.
Kadishub juga secara tegas melarang penggunaan klakson telolet pada bus wisata.
Alasannya, klakson yang menggunakan udara dari kompresor rem ini dapat mengurangi efektivitas sistem pengereman jika digunakan terlalu sering.
Hal ini, menurut Dadang, berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
“Kami meminta para sopir bus untuk tidak menggunakan klakson telolet demi menjaga keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya,” tegasnya.
Imbauan Keselamatan bagi Masyarakat
Sebagai langkah preventif lainnya, Dishub mengeluarkan surat edaran yang melarang penggunaan sepeda listrik di jalan raya, terutama oleh anak-anak.
Kebiasaan membuat konten di pinggir jalan menggunakan sepeda listrik dinilai membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami mengajak semua pihak untuk tetap berhati-hati dan menjadikan keselamatan sebagai budaya bersama,” ujar Dadang.
Selain itu, Dadang menegaskan pentingnya sinergi antara Dishub, kepolisian, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan masyarakat selama libur Nataru.
“Dengan kerja sama yang solid, kami optimis libur Natal dan Tahun Baru kali ini dapat berjalan aman, nyaman, dan terkendali,” pungkasnya. (GaluhID/Tegar)