Olahraga, galuh.id – Pelatih PSGC Ciamis, Heri Kiswanto evaluasi kekurangan tim pada laga babak 6 besar Liga Nusantara vs Tornado FC, yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Galuh, Rabu (5/2/2025).
Menurut Heri, tempo permainan yang lambat dan ketidaktepatan dalam memanfaatkan peluang menjadi faktor utama yang harus diperbaiki untuk meraih kemenangan di pertandingan berikutnya.
Ia mengungkapkan bahwa kelambatan ritme permainan PSGC berakibat pada kebobolan tim pada menit ke-36 babak pertama.
“Tempo permainan lambat di awal pertandingan. Hal ini menyebabkan kami kebobolan, dan itu menjadi PR besar yang harus segera diperbaiki,” ungkapnya dalam konferensi pers usai laga.
Meskipun peluang untuk mencetak gol sebenarnya cukup banyak, para pemain belum mampu mengonversi setiap kesempatan menjadi gol.
“Setiap peluang harus bisa kami manfaatkan. Kami harus lebih sigap dan fokus agar setiap kesempatan dapat berubah menjadi gol,” ucap Heri.
Heri mengaitkan performa tim dengan kondisi yang berbeda antara laga-laga sebelumnya di Solo dan pertandingan kali ini di Stadion Galuh yang penuh sorak penonton.
“Perbedaan suasana sangat berpengaruh. Di Solo, kami terbiasa bermain tanpa penonton. Sedangkan di sini, kehadiran ribuan pendukung membawa tantangan tersendiri bagi mental pemain,” jelasnya.
Ia pun menekankan perlunya penyesuaian mental agar tim bisa tampil lebih maksimal, baik saat bermain di kandang maupun tandang.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan arahan agar pemain bisa menyesuaikan diri dengan kondisi dan tekanan yang ada. Sehingga, ke depannya hasil pertandingan bisa lebih baik,” tuturnya.
Heri Kiswanto tetap optimis PSGC Ciamis dapat meraih poin penuh di laga berikutnya, meskipun harus bermain di kandang lawan.
Ia percaya dengan evaluasi yang mendalam dan perbaikan mental serta strategi, tim mampu tampil lebih konsisten dan efektif dalam menghadapi lawan.
“Kami yakin dengan kerja keras dan evaluasi terus menerus, PSGC bisa menunjukkan performa yang lebih maksimal pada laga berikutnya,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)