Info Liga 2, galuh.id – Format Liga 2 akan berubah. PSSI dan Operator Liga (PT LIB) telah mengemukakan bahwa kompetisi sepak bola di Indonesia akan kembali bergulir.
Kompetisi Liga 2 2020 ini sendiri dijadwalkan bakal bergulir pada bulan Oktober mendatang, setelah sempat dihentikan akibat pandemi virus corona.
Meski tanggal pasti belum resmi diumumkan PSSI, klub-klub peserta harus segera mempersiapkan diri menghadapi kompetisi kasta kedua ini.
Tapi, untuk menghadapi ketatnya Liga, akan berlangsung dengan format Liga 2 yang baru, yakni home turnamen dan sistem setengah kompetisi.
Artinya, kompetisi musim ini akan berbeda dari sebelumnya. Jadwal pertandingan pun akan dimainkan di satu tempat untuk masing-masing grup.
Format Liga 2 Yang Baru Dikritisi PSMS Medan
Terkait perubahan format Liga 2 ini, jauh-jauh hari PSSI dan PT LIB telah mensosialisasikan soal perubahan format kompetisi ini kepada klub peserta.
Bahkan beberapa klub peserta telah menyambut dan menerima kabar tersebut, seperti halnya dari PSMS Medan yang meminta pertandingan digelar di tempat netral.
Menurut mereka, hal ini untuk menghindari adanya tim yang dianggap akan diuntungkan nantinya dengan format tersebut.
“Penempatan tim dalam setiap grup pada format Liga 2 ini juga seharusnya diperhatikan,” ujar sekretaris umum PSMS Medan, Julius Raja.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa king ini mengatakan, tim harus beragam dari berbagai daerah dan tim satu pulau tidak menumpuk di satu grup.
Artinya netralitas daripada turnamen dan kompetisi liga 2 musim ini benar-benar terjaga.
Nantinya dari 24 tim, skuad berjuluk Ayam Kinantan akan bergabung di satu grup yang akan diisi 6 tim.
“Kalau dari sisi pelaksanaan kompetisi, kami mau minta agar grup dipecah. Jangan sampai jadi satu grup dengan tim-tim Sumatera,” lanjutnya mengungkapkan.
“Minimal tiga Sumatera, tiga Jawa satu grup. Kalau bisa diundi. Contohnya Sriwijaya main di Jawa, PSMS di Sumatera atau sebaliknya,” pungkasnya.
Format Liga 2 Yang Baru Untungkan Tim Luar Sumatera
Lain halnya dengan komentar dari Ambrizal, kapten tim Sriwijaya FC ini menyambut keputusan format Liga 2 ini akan menguntungkan bagi tim di luar Sumatera.
Banyaknya tim yang kuat, Ambrizal mengaku tak bisa memprediksi tim mana yang akan lolos di Grup 1. Ia pun menyinggung soal tim-tim lain tak mau jumpa tim Sumatera.
Menurut dia, tim yang memiliki mental dan persiapan bagus yang berkemungkinan untuk lolos ke babak selanjutnya.
“Di grup 1 sendiri bebas minus Lampung, semua tim punya peluang lolos karena di Sumatera materi pemain terkendali punya tim besar,” kata Ambrizal, seperti dikutip dari laman Bolasports.
Meski begitu, pemain yang juga pernah berseragam PSPS Pekanbaru ini tetap percaya bahwa Sriwijaya FC bisa lolos dari grup neraka ini.
Tekad yang kuat dari seluruh pemain Sriwijaya FC, untuk kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia yang mendasari keyakinan Ambrizal.
Pasalnya pada musim ini Sriwijaya FC ditargetkan harus lolos ke Liga 1 2021, maka dari itu ia dan rekan-rekannya termotivasi untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan.
Operator Kompetisi Akan Mempertimbangkan
Direktur Operasional LIB, Sudjarno menuturkan, pihaknya sedang menggodok format Liga 2 dan konsepnya. Ia tidak menampik bahwa kelanjutan Liga 2 akan berbeda dengan konsep awal.
Menurut dia, selain melihat kondisi pandemi korona di setiap daerah, pembagian grup akan disesuaikan dengan wilayah Indonesia.
”Jadi, semuanya masih dalam tahap pembicaraan dulu dan tengah didiskusikan dulu,” katanya seperti dilansir dari jawa pos, Senin (20/7) pagi.
Rancangan Pembagian Grup dalam Format Liga 2 yang baru
Grup 1
Semen Padang
PSPS Riau
Abadi Tiga Naga
PSMS Medan
Sriwijaya FC
Babel United
Grup 2
Badak Lampung FC
Perserang Banten
Cilegon United
PSKC Cimahi
Persekat Tegal
PSIM Jogjakarta
Grup 3
PS HW
Persis Solo
PSCS Cilacap
Putra Sinar Giri
Persijap Jepara
Kalteng Putra
Grup 4
Persiba Balikpapan
Mitra Kukar
Martapura FC
Sulut United
Persewar Waropen
PSBS Biak
(GaluhID/Dhi)