Ciamis, galuh.id – Fosil jaman pra sejarah ditemukan di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Dr. Andri Purnomo, peneliti fosil dari Universitas Indonesia (UI) dan perwakilan dari Balai Arkeologi Bandung mengungkap, saat ini timnya sedang melakukan penelitian terkait hasil temuan fosil pra sejarah oleh masyarakat tersebut.
Fosil pra sejarah yang ditemukan di Tambaksari Ciamis tersebut, diantaranya gajah purba, kudanil, kerang air tawar, rahang kerbau, fosil tumbuhan, tanduk kerbau dan kampak purba yang diduga berusia ribuan tahun.
Menurutnya, dengan ditemukannya penemuan sejumlah fosil pra sejarah tersebut, Tambaksari memiliki garis sejarah dunia. Lantaran ditemukan gigi seri manusia purba yang diduga lebih tua dibanding fosil tengkorak manusia yang ditemukan di Sangiran, Mojokerto.
“Benar, secara sejarah bahwa garis lintas penyebaran manusia di beberapa juta tahun lalu melintasi daerah Ciamis khususnya wilayah Tambaksari. Dari hasil penelitian saat ini ditemukan fosil fisik peradaban zaman purba,” ujar Andri kepada Galuh ID, Selasa (25/6/2019)
Tambah Andri, dengan melihat potensi tersebut, Tambaksari merupakan wilayah yang memiliki sejarah peradaban manusia purba. Selain itu juga menyimpan potensi ilmu sejarah yang tinggi dan menarik untuk disebarkan ke dunia.
“Semoga ini menjadi daya tarik untuk Pemda Ciamis, khususnya dari Dinas Kebudayaan, sehingga bisa menjadi salah satu andalan pengembangan wisata ilmu, wisata rekreasi, terutama lebih ke arah ilmu sejarah dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,” paparnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Drs. Dede Hermawan, MM, Dinas Disbudpora Kabupaten Ciamis, Didi mengapresiasi penelitian tersebut.
Dede berharap dengan adanya penelitian itu, masyarakat akan lebih sadar potensi Kabupaten Ciamis selain, dari sejarah Kerajaan Galuh, ada pula sejarah manusia purba zaman pra sejarah.
“Dengan adanya hal tersebut masyarakat bisa tahu temuan-temuan fosil zaman pra sejarah di Kabupaten Ciamis,” tuturnya.
Ke depannya, kata Dede, Disbudpora Ciamis akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami berharap apabila menemukan benda fosil laporkan ke Dinas agar nantinya diteliti dulu, lalu akan disimpan di tempat yang aman,” pungkasnya. (galuh.id/Arul)