“Pada intinya yang kita lakukan ini untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Sebab sampah itu ternyata bisa menjadi barang berharga. Nominal uangnya kan luar biasa,” ujarnya.
Dodi juga menjelaskan, yang ikut serta dalam study banding ini yaitu antara lain Ketua BPD, Karang Taruna, seluruh perangkat desa, dan pendamping desa.
“Harusnya ibu-ibu PKK juga ikut, tapi karena di desa ada kegiatan, jadi tidak bisa hadir. Alhamdulillah dari pihak kecamatan juga ikut hadir mengawal program kegiatan Desa Sukamulya,” terangnya.
Ke depan, lanjut Dodi, kalau memadai akan budidaya magot dengan memanfaatkan limbah organik dari masyarakat.
“Magot itu bisa digunakan untuk pakan ternak seperti ikan, ayam dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sebelum ke lapangan, pihaknya melakukan pemberdayaan terlebih dahulu di desa. “Narasumbernya dari pendamping dan dari pihak kecamatan,” tuturnya. (GaluhID/Uus)
Editor : Evi