Gejala baru virus Corona saat ini tak hanya berupa batuk-batuk. Covid-19 yang disebabkan oleh penularan virus Corona memang identik dengan gejala pernapasan seperti batuk-batuk, sesak napas, dan sakit tenggorokan.
Dilansir dari The Jerusalem Post (12/04/2020), Syndicat National Dermatologues Venereologues (SNDV) di Perancis mengungkapkan, gejala baru infeksi virus Corona berupa gangguan dermatologis tanpa mengalami gangguan pernapasan.
Dalam grup Whatsapp tertutup, gejala baru infeksi virus corona telah didiskusikan oleh sekitar 400 pakar kulit di Perancis.
Kemunculan lesi keunguan pada kulit juga diduga sebagai tanda seseorang terjangkit penyakit Covid-19 tanpa melibatkan sistem pernapasan. Lesi kulit adalah jaringan baru yang bisa tumbuh di luar maupun di dalam kulit secara abnormal.
Gejala Baru Virus Corona
Melalui siaran pers, SNDV mengungkapkan, analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi kulit ini dapat dikaitkan dengan Covid-19.
“Kami memperingatkan masyarakat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menularkan virus secepat mungkin,” seperti dilansir dari The New York Times.
Menurut kasus yang telah dilaporkan, lesi kulit kecil di kaki kebanyakan muncul pada anak-anak dan remaja sebelum gejala Covid-19 lain ikut muncul.
Di Italia, seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun tiba-tiba memiliki lesi di kaki berdiameter 5-15 milimeter. Dua hari kemudian, muncul gejala demam, nyeri otot, sakit kepala, dan gatal-gatal akut disertai rasa terbakar pada kaki selama seminggu namun sembuh dengan sendirinya.
Meski dokter tidak dapat mengkonfirmasi apakah lesi di kaki bocah itu dipicu oleh virus
Corona, namun ada kemungkinan terinfeksi dari ibu dan saudara perempuannya yang telah terkena Covid-19 lebih dulu.
Selain itu, tanda-tanda berupa wajah atau bibir keunguan juga didaftarkan sebagai gejala baru infeksi virus Corona.
Tanda-tanda Dermatologis
Gejala baru virus Corona bisa berupa tanda-tanda dermatologis seperti gatal-gatal, muncul ruam dan bintik-bintik merah yang menyerupai campak.
Apabila tidak memiliki alergi pada jenis makanan tertentu, kemunculan gangguan dermatologis ini bisa jadi merupakan tanda-tanda terjangkit Covid-19.
Podiatris atau pakar masalah kaki menyarankan agar berkonsultasi dengan tenaga medis profesional dan mengirimkan foto ke dokter.
Opsi pergi ke rumah sakit diambil jika sudah mencapai kondisi kritis. Maka, selama dalam masa lockdown dianjurkan berkonsultasi jarak jauh secara online.
Saat ini telah tersedia jasa konsultasi dengan dokter melalui aplikasi resmi sehingga memudahkan siapa saja mendapat penanganan tanpa harus keluar rumah.
Gejala Baru Virus Corona yang Perlu Diwaspadai
Para ilmuwan berusaha memahami penyakit Covid-19 lebih dalam dan menemukan gejala baru infeksi virus Corona berupa radang dingin, gejala kulit mati rasa akibat suhu yang terlalu dingin.
Tampaknya virus Corona dapat menyerang sel-sel kulit ketika sistem kekebalan tubuh sedang berusaha melawan. Menurut dokter bedah syaraf Amerika, dr. Sanjay Gupta, gejala infeksi virus Corona bisa berupa anosmia atau kehilangan penciuman.
Penderita Covid-19 pada tingkat ringan hingga menengah kehilangan kemampuan untuk mencium bau atau mengecap rasa, seperti yang ditemukan dalam penelitian di China.
“Anosmia atau kehilangan penciuman tampaknya merupakan gejala yang dikembangkan oleh sejumlah pasien,” paparnya.
Adanya gejala baru penderita Covid-19 juga disebutkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 38 pasien Covid-19, 12 pasien memiliki manifestasi okular seperti kongesti konjungtiva atau kemosis (pembengkakan konjungtiva) dan epifora (air mata yang berlebihan).
Selain itu, 11 dari 12 pasien yang dites positif COVID-19 melalui swab hidung memiliki kelainan mata. Dua diantaranya dua dinyatakan positif terinfeksi melalui setelah tes swab mata dan hidung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepertiga pasien Covid-19 memiliki gejala mata merah atau kelainan mata, untuk menghindari penularan yang terus meluas hindari menggosok mata.
Perlu diingat bahwa pasien yang terinfeksi virus Corona tidak merasakan gejala apapun. Sementara sistem kekebalan tubuhnya bekerja, tetapi ia masih bisa menginfeksi orang lain. Oleh karena itu, untuk memutus mata rantai virus Corona baru disarankan tetap berada di rumah.
Gejala baru virus Corona ini perlu diwaspadai agar terhindar dari Covid-19 penyakit mematikan di dunia saat ini. (GaluhID/Elsa)