Berita Ciamis, galuh.id – Dalam upaya memantau perkembangan siswa di masa pandemi Covid-19, Guru di Ciamis melaksanakan Gerilya Pendidikan. Metode ini khusus untuk siswa sekolah dasar (SD) kelas 1 dan 2.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis, Asep Saeful Rahmat, menjelaskan dalam prosesnya guru akan datang ke rumah siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar menulis dan membaca.
“Hal ini juga sudah ada kerja sama dengan orang tua peserta didik,” kata Asep, Jumat (20/11/2020).
Meski Ciamis kini kembali ke zona kuning dari zona oranye, namun pemda belum akan membuka kegiatan belajar mengajar (KBM). Pembelajaran masih menggunakan metode daring.
Menurut Asep, pelaksanaan gerilya pendidikan ini perlu. Karena kelas 1 dan 2 SD ini masih butuh bimbingan ekstra, juga untuk mengetahui kemampuan dalam menulis dan membaca.
”Karena ini merupakan hal dasar bagi siswa dalam mengikuti proses belajar ke depannya,” sambungnya.
Pelaksanaan Gerilya Pendidikan di Ciamis Menyesuaikan Kebutuhan
Gerilya pendidikan ini, ucap Asep, pelaksanaannya tidak setiap hari. Namun menyesuaikan dengan kesiapan guru dan kebutuhan. Kemudian rata-rata pelaksanaannya 2 kali dalam seminggu.
”Sebelum datang ke rumah siswa, guru terlebih dulu berkomunikasi dengan orang tua siswa,” ucapnya.
Berdasarkan raport pencapaian key performence indikator, Ciamis kini kembali ke zona kuning dari zona oranye. Meski begitu, Pemkab Ciamis belum akan membuka kegiatan belajar mengajar.
Pemkab memperpanjang pelaksanaan pembelajaran secara daring (online) dari 17 November – 30 November 2020. Pemkab Ciamis lebih mempertimbangkan kesehatan para peserta didik.
“Itu tertuang dalam edaran Bupati Ciamis. Baru perpanjangan lagi untuk belajar daring. Meski zona kuning boleh gelar KBM tapi harus ada persiapan-persiapan,” ujar Sekda Ciamis, Tatang.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan konsultasi dengan Satgas penanganan Covid-19 Ciamis. Tatang mengimbau sekolah agar bersiap-siap, terutama dalam protokol kesehatan.
Metode Guru Keliling Dihapus
Pemkab Ciamis melalui Dinas Pendidikan terus melakukan upaya perbaikan model pembelajaran. Agar kualitas pendidikan tetap terjamin meski melaksanakan pembelajaran dari rumah.
Sebelumnya, lanjut Tatang, pernah berlangsung belajar luring (luar jaringan) secara berkelompok. Guru mendatangi kelompok belajar siswa atau istilahnya guru keliling (guling).
”Namun sekarang kegiatan guling sudah dihapus. Karena kasus Covid-19 Ciamis terus meningkat,” ujar Sekda yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pedidikan Ciamis ini. (GaluhID/Evi)