Selain itu, longsor juga terjadi di tiga wilayah yang menimpa rumah warga, musola dan jembatan penghubung Palalangan dan Loji.
Musibah longsor dan banjir ini, sebut dia, juga menyebabkan kerusakan lahan pertanian milik warga Kampung Palalangon. Longsor dan banjir itu menyapu sawah dan kebun sekitar kurang lebih 3 hektare.
Tak hanya itu, longsor juga menimpa rumah warga, mushala, jembatan hingga jalan penghubung Kampung Palalangon dan Kampung Loji tertutup.
“Tidak ada korban jiwa, hanya saja dampaknya adalah sawah dan kebun milik warga Kampung Palalangon sekitar 3 hektare, serta tertutupnya jalan Palalangon ke Loji. Sudah dibersihkan,” ungkap dia.
Bukan Karena Illegal Logging
Tidak ditemukan adanya illegal logging, pohon yang terbawa banjir akibat longsoran di pinggir sungai yang tersapu aliran air sungai.
Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu.
Di samping itu, pada pemantauan saat itu Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar.
BNPB juga menyebut tanah longsor di Gunung Salak, Jawa Barat, yang memicu banjir bandang di sejumlah wilayah disebabkan oleh faktor cuaca. Sebab, tak ada temuan terkait penebangan liar atau illegal logging.
Masyarakat Diminta Waspada Bencana Longsor
Bencana longsor akibat fenomena alam, kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai.