Berita Ciamis, galuh.id – Restorasi ekosistem merupakan upaya memulihkan kondisi hutan alam. Sekaligus meningkatkan fungsi dan nilai hutan. Baik ekonomis maupun ekologis.
Ekosistem ibarat jaringan kehidupan di bumi yang memberikan interaksi antar semua makhluk dengan lingkungan sekitar.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya bersama Kepala Dinas DPRKPLH Ciamis mengatakan ada tujuh ekosistem yang dapat dipulihkan bersama.
Antara lain ekosistem hutan dan pohon. Lalu, ekosistem sungai dan danau, ekosistem perkotaan, ekosistem lautan dan pantai, ekosistem lahan pertanian dan lahan rumput.
Kemudian ekosistem pegunungan, dan ekosistem lahan gambut. Setiap orang dapat mengambil bagian dalam setiap ekosistem.
“Bila semua kawasan hutan terkelola dengan baik, akan memberikan manfaat bagi kehidupan di muka bumi ini,” kata Herdiat.
Lanjut Herdiat, hutan banyak menyimpan kekayaan alam. Terutama oksigen dan sumber mata air. Dua hal itu sangat perlu untuk keberlangsungan hidup.
Semakin banyak melakukan restorasi ekosistem, maka semakin kuat juga masyarakat menghadapi perubahan iklim.
Bupati Ciamis ini juga mengajak untuk berkontribusi terhadap upaya mitigasi di sektor kehutanan.
Ia menjelaskan, restorasi ekosistem adalah pendekatan baru dalam membangun adaptasi perubahan iklim berbasis ekosistem.
Selain itu, juga berpeluang menyatukan bentang hutan alam yang terpisah bahkan mengurangi laju deforestasi dan emisi karbon.
Sektor Hutan Target Utama Turunkan Emisi
Lanjut Herdiat, kayu sebagai primadona, dengan restorasi ekosistem banyak jenis manfaat yang bisa dipetik.
Mulai dari tanaman biofarmaka (obat) dan bioenergy. Kemudian penyerap karbon, ekowisata dan ilmu pengetahuan, hingga jasa lingkungan.
Hasil kayunya juga dapat manfaatkan bersamaan dengan komoditas hasil hutan non kayu. Seperti madu, jernang, rotan, bambu, getah, dan buah-buahan.
Herdiat juga mengatakan, pemerintah telah menetapkan kehutanan sebagai sektor utama untuk mencapai target penurunan emisi.
Oleh sebab itu, adaptasi dan juga mitigasi perubahan iklim harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam penerapan strategi pembangunan rendah karbon.
“Restorasi ekosistem akan memainkan peran yang sangat penting dalam perubahan iklim ini,” jelas Herdiat.
Pengelolaan lingkungan juga tak terlepas dari cara daerah mengelola sampah domestik dengan baik. Sehingga mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan bernilai.
Kemudian, harus melibatkan peran serta masyarakat melalui bank sampah, maggot, dan kompos atau dengan inovasi-inovasi lain yang berkembang.
Selain itu, pengurangan penggunaan plastik dalam setiap transaksi jual beli dengan membawa kantong sendiri.
Perlu peran serta aktif masyarakat, komunitas peduli lingkungan, dan pemerintah dalam menjamin sinergitas stakeholder demi terwujudnya Ciamis Bersih. (GaluhID/Evi)