Ciamis, galuh.id – Memasuki awal tahun 2025, harga cabai rawit merah di Pasar Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengalami lonjakan signifikan hingga menembus angka Rp120 ribu per kilogram.
Kenaikan harga yang cukup drastis ini terjadi sejak awal tahun, meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui secara jelas.
Harga Tembus Rp120 Ribu per Kilogram
Dindin, salah seorang pedagang di Blok C Pasar Banjarsari, mengungkapkan, harga cabe rawit merah yang mencapai di atas Rp100 ribu per kilogram sudah berlangsung selama dua hari terakhir.
“Sejak kemarin saya menjual cabe rawit merah seharga Rp120 ribu per kilogram,” ujar Dindin saat diwawancarai Galuh.id pada Minggu, 5 Januari 2025.
Ia mengaku tidak mengetahui pasti alasan melonjaknya harga tersebut. Menurutnya, harga jual pedagang sangat bergantung pada harga beli dari pemasok.
“Saya tidak tahu penyebab pastinya. Yang jelas, kalau harga beli naik, ya otomatis harga jual ikut naik. Kalau harga beli turun, pedagang juga akan menurunkan harga jual,” jelasnya.
Kenaikan Bertahap Sejak Awal Tahun
Menurut Dindin, lonjakan harga cabe rawit merah mulai terasa sejak 1 Januari 2025. Tidak hanya cabe rawit merah, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga, meskipun tidak setinggi cabe rawit merah.
“Kenaikan harganya bertahap. Komoditas lain juga ikut naik, tetapi tidak terlalu signifikan, masih dalam batas wajar,” tambahnya.
Dindin juga menyebutkan bahwa pada Jumat, 3 Januari 2025, harga cabe rawit merah masih berada di angka Rp85 ribu per kilogram.
Namun, karena harga beli dari pemasok melonjak di atas Rp100 ribu, ia terpaksa menaikkan harga jual menjadi Rp120 ribu per kilogram.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2024, tepatnya Senin, 23 Desember 2024, Penjabat Bupati Ciamis, Budi Waluya, bersama Kepala Dinas DKUKMP mengunjungi Pasar Banjarsari untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan menjelang pergantian tahun.
Saat itu, Budi menyatakan bahwa kondisi bahan pangan secara umum masih terkendali dan stabil, meskipun ada beberapa komoditas seperti telur dan daging ayam broiler yang mengalami kenaikan harga.
Budi menambahkan bahwa lonjakan harga seperti ini kerap terjadi saat momen-momen besar seperti pergantian tahun.
Namun, ia optimistis bahwa setelah momen tersebut berlalu, harga bahan pokok akan kembali normal.
Kenaikan harga cabe rawit merah yang signifikan di Pasar Banjarsari awal tahun ini menjadi perhatian serius bagi pedagang dan masyarakat.
Meski penyebab pastinya belum teridentifikasi, fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh mekanisme pasar menjadi salah satu faktor utama.
Pemerintah diharapkan terus memantau dan mengambil langkah preventif agar lonjakan harga tidak semakin membebani masyarakat. (GaluhID/Uus)