Ciamis, Galuh ID – Manajemen PSGC kali ini serius dalam menghadapi babak 32 besar Liga 3. Berbeda ketika babak pendahuluan yang hanya memanfaatkan pemain ‘seadanya’ kini jajaran pelatih bersama manajemen benar-benar mempersiapkan Skuad PSGC dengan matang.
Hal ini terlihat dengan diundangnya beberapa pemain dari ‘jebolan’ Liga 3 untuk mengikuti seleksi sejak 15 Oktober lalu. Beberapa pemain ‘alumni’ PSGC nampak memberikan masukan pemain pada manajemen. Contohnya, Basid, mantan kapten PSGC yang bermain bersama PSGC di Divisi Utama membawa serta pemain jebolan ASIFA (akademi milik Aji Santoso) untuk diseleksi jajaran pelatih PSGC.
Tetapi, Anda jangan menyangka kalau pemain yang dibawa oleh para pemain ‘alumni’ PSGC pasti lolos seleksi, karena skill bermainlah yang dilihat oleh pelatih, karena itu tak heran jika beberapa pemain yang mengikuti seleksi banyak yang dipulangkan, sementara yang dianggap bagus oleh jajaran pelatih dipertahankan.
Anda suporter PSGC tentu menginginkan agar Skuad PSGC diisi pemain-pemain hebat dari Liga 1 atau Liga 2, tetapi perlu diingat regulasi Liga 3 tidak memungkinkan untuk manajemen PSGC membeli pemain yang berada di atas level Liga 3. Ingat lho ya, PSGC sekarang bermain di Liga Amatir, sakit sih tapi inilah kenyataan!
Saya menemui Coach Heri Rafni Kotari, pelatih kepala PSGC Ciamis, sesaat sebelum kick off laga uji coba PSGC melawan Tim Sepakbola Universitas Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya, pada Rabu sore (08/11/2018) Stadion Galuh Ciamis.
Saya pernah beberapa kali berbincang-bincang dengan HRK -demikian beliau biasa dipangggil- jika sebelumnya HRK selalu berusaha realistis dengan mengatakan, “sudahlah bertahan saja dulu di Liga 3, jangan sampai degradasi lagi.”
Hal yang sama pernah Ia katakan ketika saya dan teman-teman Balad Galuh mengeluhkan performa PSGC usai kekalahan menyakitkan 4-0 tanpa balas di pertandingan tandang melawan Lampung Sakti FC di Stadion Sumpah Pemuda pada 26 Agustus 2018 lalu.
Sore kemarin (7/11/2018), HRK mengungkapkan hal berbeda, saya bertanya target PSGC di babak 32 besar, jawaban optimis HRK membuat saya bersemangat, “jelas Liga 2!” Tegasnya.
Saya kembali mengejar dengan pertanyaan “ada strategi yang berbeda yang diterapkan sekarang?” HRK meminta saya memberikan contoh. Ketika saya kebingungan menjawab, HRK menerangkan perbedaan PSGC di babak pendahuluan Liga 3 dan babak 32 sekarang.
“Kalau latihan mah sama seperti kemarin-kemarin, tetapi bedanya dulu (di babak pendahuluan, red) pemain seadanya, sekarang pemain hasil seleksi dari pemain-pemain yang diundang,” katanya.
Artinya tim pelatih lebih leluasa memilih pemain hal mana berarti juga strategi permainan akan lebih berkembang.
Saya kemudian bertanya mengenai pemain lokal apakah ada yang dicoret dan siapa yang dipertahankan. HRK menunjuk Trio Maut: Ganjar Kurniawan, Aldi Imron, dan sang kapten Arif ‘Abu’ Budiman. Sementara Felkin masih cedera, tampak pula Deni Kurnia sedang berlatih di lapangan.
“Masih menunggu Akbar, striker,” ungkap HRK. Akbar yang dimaksud adalah pemain Persikota Tangerang yang rencananya akan bergabung dengan PSGC Ciamis.
Peluit Kick off laga uji coba PSGC vs Tim Sepakbola UNSIL dibunyikan, saya naik kembali ke VIP untuk menonton bersama Adilla Rahman dan Setiono, dua kawan dari Balad Galuh, tak lama Triana Megandara dan Denny Kurniawan menyusul.
Terus terang saya kurang menikmati permainan, di mata suporter perempuan seperti saya, penyerangan kurang greget, berkali-kali peluang gagal dikonversi menjadi gol. Pemain baru yang datang tak lebih baik dari Aldi Imron dan Abu yang berkali-kali menggoyahkan pertahanan lawan. Skor akhir 4-0 untuk kemenangan PSGC.
“Ada banyak hal yang perlu diperbaiki, itu fisik, kerjasama, dan mentality pemain. Tiga faktor itu yang harus diperbaiki,”
Kata HRK usai pertandingan berakhir.
HRK juga menambahkan jika hasil pertandingan uji coba sore itu akan digunakan untuk bahan berlatih. Selain itu, HRK juga mengatakan pemain sudah 90% fixed. Penasaran siapa saja pemain baru PSGC? Saya sarankan Anda ‘jalan-jalan’ ke laman Youtube Ciamis TV.
“Masih ada harapan menjanjikan, mudah-mudahan selama proses bisa meningkat,” kata HRK.
Saya berusaha tetap optimis dengan target naik kasta ke Liga 2. Sampai sore ini kabar kurang mengenakkan datang, jersey PSGC berubah, kali ini diproduksi oleh Apparel yang berbeda, yang membuat sedikit emosi, warna ungu berganti jadi warna biru telur asin. (K. Putu Latief)
Kanal Curhat Editor adalah arena menulis editor Galuh ID, K. Putu Latief untuk mencurahkan segala uneg-unegnya tentang PSGC dan Ciamis. Editor yang akrab dipanggil Ndu ini juga dikenal sebagai pegiat Wanoja Galuh. Anda mau curhat juga? Galuh ID menyediakan Kanal Saur Anjeun, silakan kirim tulisan Anda langsung ke WA 085320993883.