Bagi yang mendaftar tahun depan, tidak perlu mengulang kembali pendaftaran atau mengisi data-data seperti pada awal pembuatan akun.
“Datanya teman-teman sudah tersimpan di database, jadi tidak perlu mengulang, mengisi data-data dari awal,” jelas dia.
Ketua Komite Cipta Kerja (KCK) Rudy Salahudin juga menjelaskan, pembukaan pendaftaran program Kartu Prakerja dalam tahun depan berlangsung karena melihat tingginya animo masyarakat.
Contohnya saja pada pendaftaran gelombang 9. Terdapat 5,9 juta orang yang melakukan pendaftaran program Kartu Prakerja padahal kuota yang tersedia hanya 800 ribu orang.
Kemudian pada gelombang 11, pada 3 November 2020 PMO Kartu Prakerja mencatat, terdapat 5,5 juta masyarakat yang melakukan pendaftaran.
Meski begitu, pemerintah hanya membuka kuota sebanyak 400 ribu peserta, yang mengakibatkan jumlah pendaftar melampaui target awal.
Rudy menegaskan, jika untuk program Kartu Prakerja tahun depan pihaknya belum bisa memutuskan berapa kuota yang akan terbuka.