Ciamis, galuh.id – Curhatan Bupati Ciamis, Iing Syam Arifien terkait hilangnya plang nama di depan ruang kerjanya yang disampaikan saat pelantikan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis, Senin (31/12/2018) viral di berbagai media.
Bupati Iing merasa tidak dihargai karena plang namanya ada yang mencopot, padahal walaupun Bupati Iing kalah pada Pilkada 2018 lalu, tetapi sampai hari ini Bupati masih dijabat oleh Iing Syam Arifien, karena masa jabatannya baru akan berakhir pada Juni 2019.
Kini hilangnya plang nama tersebut menemui titik terang setelah Gito, salah satu Cleaning Servis dari Bagian Umum menuturkan bahwa pencopotan plang nama tersebut terjadi sekitar bulan Februari 2018. Hal ini bukan tanpa alasan, plang nama tersebut dicopot karena Bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengambil cuti untuk ikut Pilkada dan digantikan oleh Deddy Mulyadi sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Bupati.
Pada Bulan Februari 2018 itu, Kabag Umum Rudi meminta para cleaning servis untuk mempersiapkan ruang kerja Bupati karena akan diisi oleh Deddy Mulyadi, sebagai pejabat sementara. Selain membersihkan ruangan, mengganti lampu, jam dinding, dan memasang pengharum, para cleaning service juga diminta untuk mencopot plang nama tersebut.
“Saya dan teman-teman sebanyak 5 orang cleaning servis diperintahkan oleh pimpinan saya Bagian Umum untuk membersihkan ruang kerja Bupati karena akan diisi oleh Pjs, saat itu pak Kabag ada langsung mengawasi kami bersih-bersih,” kata Gito saat diwawancara di Sekretariat Daerah Ciamis pada Selasa (1/1/2019).
Gito juga menegaskan bahwa pencopotan plang nama tersebut bukan atas inisiatif sendiri, tetapi sesuai perintah dari atasannya. Gito juga mengatakan saat Bupati Iing Syam Arifien selesai cuti Pilkada, plang tersebut tidak kembali dipasang karena tidak ada perintah dari atasannya untuk memasang kembali plang nama tersebut.
“Tidak ada maksud apa-apa, saya hanya diperintah, hanya setelah Pjs tidak ada kembali masuk pak Bupati, tidak ada yang mengingatkan lagi, tidak ada perintah, jadi dibiarkan kosong,” kata Gito.
Menurut Gito, Bupati Ciamis Iing Syam Arifien lebih sering berkantor di Pendopo daripada di ruang kerjanya. Karena itu saat dibersihkan banyak beberapa perlengkapan yang harus diganti seperti misalnya 8 buah lampu yang mati, termasuk juga pengharum ruangan yang habis, “sekarang plang nama pak Bupati sudah dipasang lagi,” pungkasnya.
(Arul)