Info Liga 2, galuh.id – Pemain PSIM Yogyakarta, Achmad Hisyam Tolle dijatuhi sanksi berat oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Tolle disanksi larangan main selama lima tahun.
Sanksi berat tersebut dijatuhkan karena Tolle kedapatan menendang pemain Persis Solo M Sulthon Fajar di akhir pertandingan yang memancing reaksi kericuhan suporter, pada laga lanjutan Liga 2 yang mempertemukan PSIM Yogyakarta kontra Persis Solo, 21 Oktober silam, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Tak hanya melakukan protes, eks pemain PSS Sleman tersebut terbukti mengintimidasi wartawan. Adapun, laga antara PSIM dan Persis Solo dimenangkan oleh Persis dengan skor, 3-2.
Berikut petikan hukuman dari Komdis PSSI:
Pemain PSIM Jogja, Sdr. Achmad Hisyam
Nama kompetisi: Liga 2 2019
Pertandingan: PSIM Jogja vs Persis Solo
Tanggal kejadian: 21 Oktober 2019
Jenis pelanggaran: Menendang pemain Persis Solo dan mengintimidasi wartawan (photografer).
Hukuman: Larangan beraktivitas sepak bola di lingkungan PSSI selama 5 (lima) tahun
Sejatinya Tolle telah menyampaikan permohonan maaf kepada wartawan dan Persis Solo tersebut, malahan sempat bertatap muka dengan Budi Cahyono, wartawan foto yang diintimidasinya.
“Alhamdulillah, terima kasih atas waktu dan kesempatanya Mas Budi cahyono sudah mau bertemu langsung, dan terima kasih terlebih lagi untuk mau memaafkan prilaku saya kemarin, mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran berharga buat saya kedepannya untuk bisa saling menghargai, sukses buat mas dan sehat selalu,” ungkapnya di akun Instagram miliknya @achmadhisyamtolle.44.
Namun usai Komdis PSSI merilis hasil sidangnya, Tolle cukup kaget dengan hukuman berat yang dirinya terima. Apalagi dia harus absen dari sepak bola yang menjadi pekerjaannya selama ini, ia kembali curhat melalui akun instagramnya, Sabtu (26/10/2019).
“Sepakbola sudah bagian dari diriku itu sendiri sejak kecil, dan mulai mencintainya dan menjadi tempat pelarian di kala aku senang, apa lagi di kala sedih, hanya dengan bermain bola membuat aku kembali bersemangat dan bahagia,” tulis Tolle.
Karena sepakbola menurutnya sudah menjadi bagian dari hidup, Tolle mengaku selalu ingin memberikan yang terbaik untuk klub yang dibelanya.
“Ya itu salah! tapi itu sudah tertanam di dalam diriku sifat tidak mau kalah, jangankan kalah!! dilewati lawan pun aku merasa malu. Itu tumbuh dengan sendirinya karena rasa cinta yang begitu besar terhadap sepak bola,” tulia Tolle lagi.
Selain itu ia pun mengaku apa yang dialaminya ini sebagai sebuah pelajaran.
“Ini akan menjadi pelajaran berharga buat diriku, tidak ada salahnya kalian menghujat karena itu pantas aku dapatkan!!! aku salah dan mengakuinya. Terima kasih Tuhan telah membuat aku sebagai contoh buat yang lainnya agar tidak melalukan apa yang sudah aku lakukan. Sekali lagi maaf, sukses dan sehat buat kita semua,” pungkas Tolle.
Sanksi sudah diketuk palu, Tolle pun menerima hukuman tersebut. Namun dalam surat persetujuan yang disetujui, ada waktu dua pekan untuk banding.
Kabarnya Tolle akan mencoba memanfaatkannya dengan meminta bantuan dari pihak klub PSIM Yogyakarta dan APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia) untuk pendampingan hukum dalam pengajuan banding. (GaluhID/Dhi)