Sejarah kelabu tersebut terjadi bermula saat Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang berafiliasi dengan Kemenpora meminta PSSI untuk menunda Indonesia Super League (ISL).
Kemudian PSSI yang kala itu dipimpin oleh Imam Nahrawi melaporkan hal tersebut pada FIFA berupa pelanggaran statuta FIFA pada 18 Februari 2015.
FIFA langsung membalas laporan PSSI pada 19 Februari 2015. Lalu kemudian memperingatkan BOPI yang melanggar statuta FIFA dan harus segera diselesaikan sebelum 23 Februari 2015.
Kemudian PSSI menginformasikan ISL akan kembali digelar mulai 4 April 2015 yang diikuti seluruh kontestan termasuk Arema dan Persebaya.
Namun demikian pada 8 April 2018, BOPI mengirim surat peringatan pada PSSI. Hal itu mengenai kelanjutan ISL karena tetap melibatkan 2 klub yang dilarang BOPI.
Lantas permasalahan tersebut bergulir cukup lama dan menempuh perjalan panjang hingga dilakukan perombakan petinggi PSSI. (GaluhID/Dianti Rahayu)