PSGC Ciamis pada kompetisi tahun ini secara resmi akan mengikuti Kompetisi Liga 3 Indonesia. Walaupun begitu, nampaknya pihak PSGC siap mengikuti apapun kompetisinya dan secara tim, manajemen menegaskan PSGC tidak minder bermain dalam kompetisi yang berstatus amatir ini.
Sebagaimana diketahui bahwa rapat untuk membahas tahap demi tahap dari penyelenggara kompetisi telah dilaksanakan. Selain membahas jadwal kompetisi, terdapat pembahasan masalah regulasi pemain dari setiap tingkatan kompetisi. Untuk regulasi Liga 3 Indonesia kuota pemain sebanyak 30 pemain, maksimal 3 pemain senior dan sisanya pemain U23.
Sementara itu, untuk jadwal kompetisi salah satu pengurus PSGC, Sigit Ginanjar, mengkonfirmasi bahwa kick off akan diselengarakan 10 hari setelah hari raya idul fitri. Kejelasan kompetisi ini langsung dari penyelenggara liga yang disampaikan pada pertemuan klub Liga 3 Indonesia, Jumat (09/03).
Hasil dari pertemuan klub tersebut adalah adanya pembagian grup. Total peserta kompetisi Liga 3 Indonesia sebanyak 8 grup yang berisikan 40 tim peserta. Belum lagi ditambah 24 tim yang lolos di fase Asprov dan Regional. Sementara itu 6 tim terbaik putaran nasional berhak lolos ke Liga 2 musim depan.
PSGC Ciamis berada di Grup 2 bersama Persikad Depok, PS Bengkulu, Lampung Sakti FC dan Persikabo Bogor. Melihat nama-nama tim tersebut tentunya tak asing di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Tetapi yang perlu kita ketahui tim-tim tersebut mempunyai sejarah dan peta kekuatan yang belum diketahui oleh kebanyakan tim lawan.
Berikut Sejarah dan Peta Kekuatan Lawan PSGC :
1. PERSIKABO KABUPATEN BOGOR
Persikabo didirikan pada tanggal 23 Desember 1973 lalu, klub sepak bola Kabupaten Bogor atau yang dikenal dengan julukan Laskar Padjajaran. Meski sudah cukup lama berdiri, tim ini baru mulai dikenal saat sepak bola Indonesia memasuki era liga profesional. Tepatnya pada musim 1994/1995. Maklum saja karena pada musim pertama digulirkannya kompetisi berlabel Liga Indonesia, Persikabo tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I. Tidak cukup sampai disitu, prestasi tim ini terus melejit. Hanya dua musim berada di kasta kedua kompetisi sepak bola nasional, tim berjuluk Laskar Padjadjaran sukses menembus pentas tertinggi sepak bola nasional kala itu, divisi utama. Sayang, setelah hanya dua musim berada di divisi utama, tim ini kembali degradasi ke divisi I. Menariknya, hanya satu musim turun kasta, tim ini pun kembali ke divisi utama. Tepatnya pada musim kompetisi 1999/00. Tapi lagi-lagi tim yang berada di pinggir Jakarta ini tidak kuat bertahan di pentas divisi utama, dan hanya tampil satu musim sebelum kembali degradasi ke divisi I. Bahkan kala itu, anti klimaks dari prestasi tim ini. Sebab, setelah itu prestasi tim ini terus melorot hingga kembali ke divisi II. Barulah pada musim 2004 mereka kembali naik ke divisi I dan dua musim berikutnya ke divisi utama. Tapi pada perebutan tiket ke Superliga, tim ini gagal karena hanya menempati peringkat ke-11 wilayah Barat.
2. PERSIKAD DEPOK
Persatuan Sepak bola Indonesia Kota Depok atau disingkat Persikad adalah klub sepak bola yang berasal dari kota Depok, Jawa Barat. Dalam perjalanannya, Persikad sempat menjadi tim yang ditakuti. Persikad sempat dihuni oleh pemain-pemain top, sebut saja Yusuke Sasa (Jepang), Nana Onana (Nigeria), dan Jean Paul Boumsong (Kamerun). Tak hanya itu, Persikad juga dihuni oleh pemain lokal bertalenta seperti Nehemia Solossa (Adik Boaz), Irfan Boax, dan mantan kapten Timnas Indonesia, M Robi. Sejak PSSI merubah tata kelola sepak bola Indonesia untuk profesional yang diawali dengan pembentukan kompetisi ISL dan juga adanya surat edaran Mendagri No 903/187/SJ yang berisi tentang pelarangan klub profesional menggunakan dana APBD untuk pembiayaan pada kompetisi 2008 membuat Persikad mendadak bangkrut. Sejak saat itu prestasi Persikad yang dahulu cemerlang karena didukung oleh APBD harus terlontang lantung, terutama dalam perihal pembiayaan pemain.
3. LAMPUNG SAKTI
PS Lampung Sakti merupakan sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Stadion Sumpah Pemuda, Jalan Sumpah Pemuda, Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung, Lampung. PT. Great Giant Pineapple menjadi badan yang mengakuisisi klub Persires hingga menjadi Lampung Sakti. Sebelumnya klub ini sempat bernama Persires Rengat, Persires Bali Devata FC, Persires Cirebon FC, Persires Kuningan FC, Persires Banjarnegara, dan Persires Sukoharjo sebelum sempat kembali menggunakan Persires Rengat. Tim yang pernah diarsiteki Nova Arianto ini tak banyak bicara soal prestasi di Kompetisi Liga 2 Indonesia tahun 2017 hingga akhirnya harus terdegradasi.
4. PS BENGKULU
Persatuan Sepak Bola Indonesia Bengkulu adalah salah satu tim sepak bola Indonesia yang pernah meramaikan pentas sepak bola kasta kedua Liga Indonesia mewakili kota Bengkulu, pada saat kompetisi sepak bola di Indonesia masih terpisah ke dalam dua format, yaitu amatir (perserikatan) dan profesional (Galatama). Seiring dengan peleburan kompetisi antara perserikatan dan liga profesional, nama PS Bengkulu tenggelam dikarenakan ketidak-mampuan dari sisi finansial, mengingat tim-tim perserikatan pada umumnya bergantung penuh pada pemerintah daerah dalam soal pembinaan dan keuangan. Pada musim 2017, PS Bengkulu mengikuti kompetisi Liga 2 dan tergabung di Grup 2 namun tim ini sama nasibnya dengan tim lain yang harus terdegradasi ke Liga 3 karena gagal bersaing dengan tim lain.
(AR7/GALUH ID)