Selain itu KH Dimyati pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri Jawa Timur.
Mbah Dim juga menjadi ngangsu kaweruh selama belasan tahun di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah.
Jenazah KH Dimyati Rois disalatkan di Masjid Agung Kaliwungu. Lalu akan dimakamkan di komplek pemakanan yang berada di Ponpes Al Fadlu 2 Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong.
Almarhum Mbah Dim terpilih menjadi salah satu sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) pada acara Muktamar ke-34 NU di Lampung Tahun 2021.
Pada pemilihan tersebut, Mbah Dim mendapat suara terbanyak yaitu 503 sura. Bersama dengan kiai lainnya, ia menentukan KH Miftachul Akhyar mengisi posisi Rais Aam Syuriyah PBNU.
Beliau dikenal dengan ketawadhuan-nya, salah satu anggota AHWA Zainal Abidin menceritakan pengalaman Mbah Dimyati ketika sedang bertemu wakil presiden Ma’ruf Amin.
Saat diminta pandangan terlebih dahulu, Mbah Dimyati tidak berkenan atau sunkan.
KH Dimyati Rois merupakan seorang ulama kharismatik, namun beliau tetap tampil sederhana meskipun berada di tengah-tengah kepopulernnya. (GaluhID/Hega)