Jalan Amblas Pangandaran-Ciamis Hambat Aktivitas Warga
Berita Ciamis, galuh.id– Jalan amblas Pangandaran-Ciamis di Blok Darmaga, Dusun Malabar, Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menghambat aktivitas warga.
Keberadaan jalan tersebut sangat penting mengingat jalan tersebut merupakan jalan penghubung Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, dengan Kabupaten Pangandaran.
Ade Waluya, ketua Tagana Kabupaten Ciamis, mengatakan, jalan tersebut dulunya pernah diguncang gempa tahun 2017. Setelah diguyur hujan semalaman pada Jum’at (28/2/2020), akhirnrya jalan tersebut amblas.
“Pernah rusak karena gempa 2017, dan belum pernah diperbaiki,” terang Ade.
Akibatnya, para pengendara yang terbiasa melewati jalan tersebut, terutama pengendara dari Kecamatan Pamarican menuju Kabupaten Pangandaran terhambat.
“Sekarang ini cuma bisa dilewati sama kendaraan roda dua saja,” singkatnya.
Hal senada diungkapkan Soleh, warga setempat yang biasa melewati jalan tersebut. Dia mengaku kesulitan menuju Kabupaten Pangandaran lanataran mobilnya tidak melewati jalan tersebut.
“Saya biasanya membawa hasil pertanian untuk dijual di Kabupaten Pangandaran, kalau jalan ini tak bisa dilewati, pengeluaran jadi bertambah,” katanya.
Baca Juga: Jalan Penghubung Ciamis ke Pangandaran Amblas
Sebelumnya diberitakan, hujan lebat yang mengguyur wilayah tatar galuh Ciamis mengakibatkan putusnya jalan penghubung antara Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Ciamis.
Jalan tersebut berlokasi di wilayah Malabar, Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Jumat (28/2/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.
Badan Jalan Angsana Gunungkelir amblas sepanjang satu meter hingga 20 meter, dengan kedalaman 80 sentimeter.
Tingginya curah hujan menjadi pemicu amblasnya badan jalan. Akses tersebut yang menjadi penghubung antara Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran dengan Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Siaga Bencana wilayah Selatan, Baehaki, Kabupaten Ciamis Baehaki Efendi, saat dikonfirmasi menerangkan jalan amblas sepanjang 20 meter, dengan kedalaman 80 sentimeter.
“Awalnya diketahui amblas jalan hanya sedalam 80 sentimeter. Namun saat ini terus bertambah, diperkirakan pergerakan tanah masih akan terus terjadi,” katanya. (GaluhID/Ndu)