Berita Ciamis, galuh.id – Jamasan di Situs Jambansari Ciamis adalah tradisi membersihkan benda-benda pusaka sekaligus bertujuan melestarikan karya leluhur Kerajaan Galuh.
Seperti yang disampaikan oleh wawakil dan juga salah satu keturunan Raja Galuh, Raden Rasich Hanif Radinal, Minggu (24/10/2021) malam.
“Tradisi Jamasan di Jambansari ini bertujuan menjaga dan juga melestarikan karya leluhur yang di dalamnya tersirat filosofi kehidupan,” jelas Hanif.
Hanif juga menyampaikan, Jamasan atau siraman yang memiliki makna membersihan atau mensucikan pusaka tersebut digelar setiap tahun.
“Tradisi ini digelar setiap Bulan Rabiul Awal atau Maulud, dan merupakan acara adat tahunan dalam rangka merawat benda pusaka,” jelasnya.
Selain itu menurut Hanif, tradisi Jamasan membersihkan pusaka-pusaka peninggalan tersebut menjadi ajang syiar Islam dan juga mengenal sejarah peradaban bangsa.
“Banyak hal positif yang bisa diambil dari tradisi Jamasan ini, selain sebagai syiar Islam juga mengenal sejarah peradaban bangsa,” jelasnya.
Banyaknya pusaka peninggalan Kerajaan Galuh, mengharuskan adanya beberapa pusaka yang terlebih dahulu dijamas secara simbolik.
Beberapa pusaka yang terlebih dahulu dijamas secara simbolik sebanyak 7 buah pakarang yang terdiri dari keris, kujang, pedang dan tumbak.