Rencana itu cukup logis, karena jika harus membangun jembatan untuk masuk ke Ciamis, tentu harus membutuhkan sumber daya atau biaya yang tinggi.
Namun, rencana itu dulu sampai ke mantan Bupati Galuh periode 1839-1886, R.A.A. Kusumadiningrat.
Bangunan Stasiun KA Karangpucung Unik Khas Belanda
Waktu itu ia memandang jika jalur kereta api tidak masuk Ciamis, tentu akan berdampak negatif atau bisa merugikan bagi ekonomi daerahnya.
Kendati demikian, bupati yang terkenal dengan sebutan Kanjeng Prabu itu meminta pemerintah Belanda mempertimbangkan rencananya, melihat Ciamis memiliki banyak potensi hasil bumi.
Kanjeng Prabu juga meyakinkan pemerintah kolonial Belanda bahwa Ciamis akan jauh potensial dibandingkan Cimaragas.
Pendapat dan saran Kanjeng Prabu waktu itu akhirnya mendapat persetujuan, kemudian membangunlah Jembatan Cirahong.
Sehingga perubahan rencana itu membawa konsekuensi untuk membangun jembatan rel KA di Karangpucung Banjar.