Minggu, Oktober 6, 2024

Jelang Jeda Internasional, Jadwal Liga 1 dan Timnas Indonesia Kurang Selaras 

Baca Juga

olahraga, galuh.id– Jadwal Liga 1 musim 2024/2025 menimbulkan perhatian dengan adanya pengaturan yang terkesan kurang selaras antara kepentingan klub dan timnas

Kompetisi Liga 1 berhenti jauh sebelum jadwal internasional Timnas Indonesia mulai, namun kembali berlanjut hanya sesaat setelah pertandingan tim Garuda usai.

PSSI dan PT LIB menerapkan pola baru pada jadwal Liga 1 musim ini, yang tampaknya berupaya menyesuaikan kompetisi dengan agenda Timnas. 

Sepintas, Liga 1 mulai mengacu pada kalender internasional dengan menghentikan sementara pertandingan saat Timnas Indonesia berlaga. 

Namun jadwal tersebut belum sepenuhnya mengakomodasi keseimbangan antara agenda klub dan timnas.

Sebagai contoh, pada bulan September lalu, Liga 1 dihentikan empat hari sebelum jeda internasional.

Kemudian kompetisi dilanjutkan hanya sehari setelah Indonesia melawan Australia pada 11 September 2024. 

Pola serupa terjadi pada bulan Oktober, di mana Liga 1 berhenti satu minggu sebelum jeda internasional pada 7 Oktober 2024.

Pertandingan pekan kedelapan berlangsung hanya dua hari setelah Indonesia menghadapi China pada 17 Oktober.

Menariknya, hanya sebagian kecil pemain Liga 1 yang mendapat panggilan dari pelatih Shin Tae-yong.

Dari 26 pemain yang mendapat panggilan, hanya 12 yang berasal dari Liga 1, sementara mayoritas lainnya (14 pemain) berkiprah di luar negeri. 

Ini berarti, meski Liga 1 berhenti jauh sebelum jeda internasional, mayoritas pemain Timnas baru berkumpul ketika jadwal internasional mulai.

Baca juga: Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Siap Gabung, Berikut Prediksi Line Up Timnas Indonesia

Efek Jadwal Liga 1 dan Timnas Indonesia yang Kurang Selaras

Akibat kebijakan ini, jadwal Liga 1 menjadi sangat padat di antara periode jeda internasional. 

Klub-klub harus menjalani pertandingan secara maraton, dengan empat pertandingan dalam rentang waktu hanya tiga minggu. 

Contohnya, Persib Bandung harus bermain enam kali dalam 22 hari. 

Kebijakan ini dinilai tidak adil bagi mayoritas pemain Liga 1 yang tidak mendapat panggilan Timnas Indonesia.

Namun mereka tetap harus menghadapi jadwal pertandingan yang padat demi mengakomodasi segelintir pemain yang memperkuat tim nasional.

Kritikan terhadap kebijakan ini tidak terhindarkan, Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap situasi ini. 

Namun demikian wajar jika ada ketidaksempurnaan dalam mengatur jadwal mengingat PSSI baru pertama kali berada di fase putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia.

PSSI dapat belajar dari bagaimana liga-liga top dunia mengelola jadwal klub saat bersamaan dengan agenda internasional.

Yakni demi menjaga kondisi para pemain dan kualitas kompetisi yang tengah berjalan.

- Advertisement -
- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Gelar Konsolidasi, PKB Ciamis Optimis Menang di Pilkada 2024

Ciamis, galuh.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Konsolidasi Jabar Bahagia Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ciamis, di Gedung...

Artikel Terkait