Romo Mikael mengatakan, masyarakat di Kampung Toleransi Kota Banjar dari berbagai lapisan dan berbagai agama bisa duduk bersama merayakan Natal.
Perayaan Natal pun jadi sangat terasa lebih istimewa karena bukan yang seperti biasa, kali ini ada ketupat Natal.
“Ini saya bersama temen-temen santri bisa duduk dan ngobrol bersama, kami merasakan seperti saudara dan keluarga,” katanya.
Romo Mikael berharap jalinan seperti ini bisa memperkuat persaudaraan antar umat beragama di Indonesia, khususnya di Kota Banjar.
“Supaya kita semakin akrab dan bangsa Indonesia semakin kuat,” ucapnya.
Diki, salah seorang santri yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, menilai keberagaman ini sangat indah dan mulia.
“Saya bisa berada di tengah-tengah acara seperti ini yang khidmat sekali. Karena keberagaman itu merupakan suatu keharmonisan yang bisa kita jalin dan budayakan. Untuk itu mari kita jalin keberagaman ini untuk Indonesia lebih baik,” tutupnya. (GaluhID/Arul)
Editor : Evi