Irham Fathiyya Shulha, koordinator komunitas, mengatakan hal itu agar masyarakat paham mengenai pencegahan dan penanganan TB.
Menurut Irham, tingginya kasus TB di Ciamis harus menjadi perhatian semua pihak.
“Jadi, memang butuh kolaborasi bersama untuk menekan angka kasus TB di Ciamis,” ucapnya.
Sebab, penularan TB ini tidak mengenal batasan umur, status sosial maupun ekonomi. Siapa pun dapat terjangkit.
“Selama ini ada stigma di masyarakat bahwa TBC adalah penyakit orang miskin, padahal tidak seperti itu,” ujarnya.
Irham menjelaskan, upaya pencegahan yang pihaknya lakukan yaitu melakukan tracing dan edukasi ke masyarakat.
“Jadi, penyebaran TB itu sangat cepat. 1 orang yang positif di suatu tempat, minimal 10-15 orang terdekat harus dilakukan tracing,” jelasnya.
Karena 10-15 orang yang berada dekat yang positif TB bisa diduga kontak erat suspek yang memang harus diperiksa. Hal itu sebagai antisipasi penyebaran penyakit TB. (GaluhID/Tony)
Editor : Evi