Ciamis, galuh.id – Sebuah insiden kebakaran melanda kandang ayam di Dusun Sindangraja, Desa Citereup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis pada Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.
Peristiwa ini menghanguskan sebagian besar kandang ayam berukuran 7 x 4 meter dan menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp50 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima dari perangkat desa setempat, Cecep Wildan.
Cecep langsung menghubungi petugas di Pos Wilayah Mekanis Kawali (WMK Kawali) untuk meminta bantuan.
“Petugas segera merespons laporan dan tiba di lokasi dalam waktu 15 menit untuk memadamkan api dan mendinginkan area sekitar,” jelas Ani.
Kronologi Kejadian
Kebakaran pertama kali diketahui oleh Juju (63), pemilik kandang, setelah listrik di rumahnya mendadak padam.
Ketika ia memeriksa ke luar, Juju terkejut melihat api telah menyala besar di kandang ayam yang berada di dekat rumahnya.
Sambil panik, Juju berteriak meminta bantuan warga. Warga sekitar yang datang berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya.
Namun, karena kobaran api semakin sulit dikendalikan, salah satu warga akhirnya menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Petugas dari Pos WMK Kawali tiba di lokasi pukul 19.15 WIB dengan membawa satu unit armada tangki suplai dan empat personel.
Upaya pemadaman dan pendinginan selesai pada pukul 20.00 WIB.
Selain memadamkan api, petugas juga melakukan observasi untuk memastikan tidak ada potensi kebakaran lanjutan, serta memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya nomor darurat pemadam kebakaran.
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa kebakaran diduga dipicu oleh openan ayam yang mengeluarkan percikan api.
“Ini kemungkinan besar akibat kelalaian. Namun, investigasi lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan penyebab pastinya,” ungkap Ani.
Kolaborasi Penanganan
Penanganan kebakaran ini melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas Damkar, Polsek Kawali, Koramil, PLN, dan perangkat desa setempat.
Kolaborasi lintas lembaga ini dinilai sangat membantu dalam menangani kejadian dengan cepat dan efektif.
“Kerja sama yang solid antara semua pihak memungkinkan kami menyelesaikan penanganan tanpa adanya korban jiwa atau luka,” tambah Ani.
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, Ani kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan.
Terutama dalam menggunakan alat pemanas yang berpotensi menimbulkan percikan api.
“Kami harap masyarakat lebih berhati-hati dan rutin memeriksa alat-alat yang digunakan di rumah maupun tempat usaha agar kejadian serupa tidak terulang,” tutupnya. (GaluhID/Tegar)