Info Liga 2, galuh.id – Kehadiran pelatih asing di Liga 2 kembali menjadi sorotan karena mematikan potensi pelatih lokal. Ini mengakibatkan pelatih lokal kian sulit mendapatkan klub.
Padahal, PSSI mendorong dan menetapkan pelatih harus mengambil lisensi kepelatihan AFC bila ingin menangani klub profesional. Namun di sisi lain, PSSI malah membuka keran bagi pelatih asing untuk klub Liga 2.
Apalagi tidak ada aturan yang mewajibkan klub Liga 2 memakai pelatih lokal. Malah, beberapa pelatih mendesak PSSI agar melarang klub Liga 2 memakai pelatih asing.
Kehadiran pelatih-pelatih asing di Liga 2 2020 disinyalir tak akan menjadi jaminan kualitas. Semen Padang yang kembali turun kasta mempertahankan pelatih
sebelumnya, Eduardo Almeida.
Kemudian Badak Lampung FC baru-baru ini memperkenalkan pelatih barunya asal Spanyol Rafael Berges Marin, yang sebelumnya menangani Mitra Kukar.
Berikut Fakta Pelatih Asing Liga 2
Sebab faktanya, di Liga 2 musim lalu PSIM Yogyakarta sempat memakai pelatih asal Montenegro Vladimir Vujovic. Kemudian, Mitra Kukar ditangani Rafael Berges Marin, namun dua klub itu tak berdaya di Liga 2.
Vujovic sudah meninggalkan PSIM di pekan-pekan awal kompetisi. Sedangkan Rafael Berges capaiannya masih lebih baik karena membawa Mitra Kukar ke 8 Besar. Hanya saja, dia gagal meloloskan klub berjulukan Naga Mekes promosi ke Liga 1.
“Terus terang bila klub Liga 2 ditangani pelatih asing, lalu bagaimana dengan nasib pelatih lokal. Di satu sisi, PSSI mendorong pelatih agar mengambil lisensi kepelatihan AFC,” kata mantan pelatih PSCS Cilacap, Djoko Susilo.
“Klub Liga 2 harus dilatih pelatih yang punya lisensi minimal B AFC. Namun setelah banyak pelatih memiliki lisensi itu, klub Liga 2 saja malah memakai pelatih asing,” Djoko menerangkan.
Menurut Djoko, PSSI harusnya mengeluarkan aturan klub Liga 2 tidak diizinkan memakai pelatih asing. Apalagi, selama ini klub dari kasta kedua ini sudah tidak boleh lagi menggunakan pemain asing.
“Untuk pemain asing tidak boleh di Liga 2. Tetapi pelatih asing masih diizinkan. Kami tentu kecewa karena tidak mendapat kesempatan melatih di Liga 2. Padahal kami sudah mengeluarkan dana tidak sedikit untuk mengambil lisensi AFC,” katanya. (GaluhID/Dhi)