Ciamis, galuh.id– Kejuaraan Kejurkab antar klub bulu tangkis se-Ciamis yang diadakan pada Selasa (24/09/19) menorehkan banyak catatan. Kejuaraan ini berlangsung di Gor Miftahussalam dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Kejuaraan ini diikuti oleh 9 klub Pebulutangkis yang terdiri dari kategori usia dini (dari usia 10 tahun kebawah), usia anak (dari usia 13 tahun kebawah), usia pemula (dari usia 15 tahun kebawah), usia remaja (dari usia 17 tahun kebawah), dan usia taruna (dari usia-19 tahun kebawah).
Menurut Sekretaris PBSI Kabupaten Ciamis, antusias dari para peserta dan seluruh elemen yang berkaitan mendukung berlangsungnya acara Kejurkab ini.
“Alhamdulillah peserta pada setuju dan mendukung. Para PB juga sudah ada perkembangan bagus. Kerjasama yang bagus dan PB pada bagus,” ujar Asep Supriadi, selaku Sekretaris PBSI Kabupaten Ciamis.
Selain itu, program PBSI Kabupaten Ciamis lainnya adalah menyelenggarakan pelatihan wasit untuk para wasit bulutangkis kabupaten dan kota.
Hasil pelatihan tersebut mengeluarkan lisensi bagi peserta yang dinyatakan layak dan berhak menjadi wasit di tingkat kabupaten.
Kegiatan kejurkab menggunakan wasit peserta pelatihan dengan bimbingan refree dari Pemprov dan komisi pertandingan Pengurus PBSI. Kejuaraan itu sendiri dilaksanakan antar klub yang sudah terdaftar di PBSI Kabupaten Ciamis, yang saat ini ada 9 klub.
Peserta pelatihan wasit terdaftar 82 orang terdiri atas unsur guru olahraga, mahasiswa PJKR, dan masyarakat umum yang peduli terhadap perbulutangkisan.
Pelatihan itu sendiri dilaksanakan di gedung KONI Kabupaten Ciamis selama 4 hari. Dua hari untuk kegiatan teori, diakhiri dengan ujian tulis dan dua hari lagi di GOR Miftahussalam untuk kegiatan ujian praktek. Dalam event Kejurkab ini digunakan untuk ajang praktek peserta pelatihan.
“Diharapkan semua peserta bisa mengerjakan seluruh rangkaian ujian dengan semaksimal mungkin diharapkan lulus,” ujar Ii Ismail Hamdi selaku Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan Wasit bulutangkis
82 peserta para pelatihan wasit berasal dari Bogor, Tasikmalaya, Cimahi, Ciamis, dan berbagai daerah Jabar lainnya. Diharapkan mereka memiliki kewenangan dalam event kabupaten.
“Mudah-mudahan yang sudah memiliki lisensi ke depannya mendapat pelatihan lisensi kabupaten. Untuk mendapatkan lisensi wasit kabupaten dan kota manapun,” Ismail Hamdi menambahkan.
Menurutnya, Kejurkab dari PBSI memang klub-klub yang ada di Ciamis bagus. Dengan dukungan semua pihak, animo peserta bulutangkis membludak.
“Mudah-mudahan ke depannya menjadi saingan klub-klub yang di luar Ciamis. Jadi lebih maju dan semangat,” harap Ketua pelaksana PBSI, Drs. Ahmad Mahyudin, MPd.
Ada sedikit yang menjadi sorotan perhatian dari Bendahara PBSI yang sekaligus merupakan mantan Atlit, Dharsono Soekarno.
Dia menyesalkan dan turut prihatin mengenai kondisi PBSI yang pernah mengajukan permohonan untuk sarana dan prasarana, terutama GOR.
“Pernah bikin proposal waktu tahun 2012 pada masa Ketua KONI, Ono Suherni, namun tidak ada realisasinya. Sekarang periode baru 2019-2024 juga sudah mengajukan permohonan proposal tapi masih belum ada responnya. Harapan kami pemerintah dapat menindak lanjuti untuk kemajuan PBSI dan KONI Kabupaten Ciamis,” ujar Dharsono Soekarno.(Galuh.Id/Maisyara)