Info Liga 2, galuh.id – Rencananya, PSSI menjadwalkan kelanjutan Liga 2 2020 dan Liga 1 2020 kembali bergulir pada Juli mendatang, dengan catatan situasi sudah membaik.
Namun, bila pemerintah menambah masa tanggap darurat yang berakhir pada 29 Mei, karena virus Corona masih tak terkendali, kompetisi musim ini dibatalkan.
Dikutip dari laman antaranews, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan akan menunggu hingga akhir Mei soal kelanjutan Liga 2 2020 dan Liga 1 2020.
Pihaknya tak ingin mengambil keputusan dengan terburu-buru mengenai langkah selanjutnya.
Pilihan menunggu status darurat bencana virus Corona ini sampai akhir Mei adalah pilihan yang paling realistis saat ini, menurutnya.
Bahkan sebelumnya, sejumlah pihak mengusulkan agar PSSI dan PT LIB melanjutkan kompetisi. Hal itu dengan syarat tanpa dihadiri penonton pada Juli nanti, salah satunya adalah Persib Bandung.
Pertimbangan tersebut itu bermaksud agar ada aktivitas klub serta pertanggungjawaban kepada sponsor.
Liga 1 dan Liga 2 akan digelar tertutup
Opsi melanjutkan kompetisi tanpa penonton ini bahkan telah menjadi pertimbangan di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Prancis.
Sementara di kawasan Asia sendiri, kabarnya Korea Selatan akan jadi negara pertama yang akan melakukannya.
Namun soal kemungkinan diterapkan di Indonesia, Iwan Bule -sapaan akrab Mochamad Iriawan- menyebut hal itu sangat sulit dilakukan.
Dirinya memandang fanatisme suporter dalam mendukung tim kebanggaannya terlampau tinggi. Mereka akan nekat datang meski berada di luar stadion.
“Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara-negara lain yang melakukan pertandingan secara tertutup,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Lemhanas itu.
Ia mencontohkan dibeberapa pertandingan yang diputuskan digelar tanpa penonton saja dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari, masih didatangi oleh ribuan fans.
“Mereka rela mendukung tim kesayangannya walaupun hanya bernyanyi di luar stadion tanpa bisa melihat pertandingan itu sendiri,” ungkap Iwan menambahkan.
Pasalnya di satu sisi, sejumlah daerah juga telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Jika tetap ngotot dilanjutkan meski tanpa penonton, Iwan khawatir hal itu malah akan menjadi bumerang.
“Ada kekhawatiran kalau PSSI tetap memutar liga dengan tanpa penonton, para fans tetap akan datang berkerumun. Dan itu menyalahi sosial distancing yang sedang dijalankan pemerintah,” tutupnya. (GaluhID/Dhi)