Banjar, galuh.id – Ketua PGRI Kota Banjar, Dadang Darulkutni, menegaskan bahwa pendidikan Pancasila harus menjadi prioritas dalam pembentukan karakter siswa.
Hal ini disampaikan dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang berlangsung di Aula Hotel Mandiri, Kota Banjar, pada Rabu (18/12/2024).
Acara tersebut menghadirkan sejumlah tokoh pendidikan, termasuk Anggota DPR RI, Dr. Agun Gunandjar Sudarsa, yang turut menggarisbawahi perlunya revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam dunia pendidikan.
Pentingnya Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam forum ini, Dadang menjelaskan bahwa pendidikan moral berbasis Pancasila adalah inti dari pembentukan karakter bangsa.
Menurutnya, generasi muda yang memiliki fondasi karakter yang kuat akan mampu menjawab tantangan masa depan dengan bijak.
“Esensi pembentukan karakter terletak pada pendidikan moral Pancasila. Ini adalah langkah penting untuk mempersiapkan masa depan bangsa yang lebih baik,” tegas Dadang.
Hal senada diungkapkan oleh Dr. Agun Gunandjar Sudarsa, yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan ideologi negara yang harus terus ditanamkan pada generasi muda melalui pendekatan pendidikan yang relevan dan aplikatif.
Peran Strategis Guru dalam Pendidikan Karakter
Dadang juga menekankan peran vital guru sebagai ujung tombak dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Ia meyakini bahwa para guru tidak hanya bertugas mengajarkan pengetahuan, tetapi juga menjadi fasilitator utama dalam menyampaikan pesan-pesan moral yang terkandung dalam Pancasila.
“Guru memiliki peran sentral. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi agen perubahan untuk membentuk siswa yang berkarakter melalui nilai-nilai Pancasila,” paparnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, PGRI memberikan ruang kepada guru untuk mendalami pemahaman mereka terhadap nilai-nilai kebangsaan, sehingga mereka dapat mengimplementasikannya secara langsung dalam proses belajar mengajar.
Penyempurnaan Kurikulum Demi Pendidikan Karakter yang Lebih Baik
Salah satu isu penting yang disoroti Dadang adalah perlunya penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional.
Ia menyebutkan bahwa paradigma pembelajaran harus bergeser untuk memberikan porsi lebih besar pada pendidikan karakter berbasis Pancasila.
“Saya optimis bahwa kurikulum di masa depan akan mengalami perubahan yang lebih berorientasi pada pembentukan karakter. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi dunia pendidikan kita,” ujar Dadang.
Keselarasan dengan Kebijakan Kementerian Pendidikan
Sosialisasi 4 Pilar ini dinilai sejalan dengan kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan yang mulai menghidupkan kembali pembelajaran Pancasila di sekolah-sekolah.
Dadang mengapresiasi langkah ini sebagai upaya konkret untuk memperkuat identitas kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi.
“Kementerian Pendidikan telah menunjukkan komitmennya dengan kebijakan yang mengintegrasikan kembali pembelajaran Pancasila dalam sistem pendidikan. Ini adalah langkah positif yang harus kita dukung bersama,” ungkapnya.
Fondasi untuk Generasi Masa Depan
Dadang berharap bahwa pendidikan Pancasila dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi siswa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengajak semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, untuk bersinergi dalam memperkuat pendidikan karakter.
“Pendidikan karakter adalah kunci bagi keberhasilan generasi mendatang. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa pembelajaran Pancasila tidak hanya sekadar materi, tetapi menjadi nilai yang hidup dalam setiap individu,” pungkasnya.
Acara sosialisasi ini berhasil memberikan inspirasi bagi para peserta untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat peran pendidikan dalam mencetak generasi yang unggul dan berkarakter. (GaluhID/Diana)