Kawali, galih.id – Batu Sanghyang Bongkok yang menghiasi tepi lapangan Astana Gede Kawali, Kabupaten Ciamis memiliki legenda sendiri. Konon katanya batu ini teramat kuat hingga tak bisa dihancurkan, meski dengan alat berat sekalipun.
Menurut keterangan Fahmi Haqulyakin, pernah ada yang mencoba menghancurkan batu ini dengan menggunakan alat berat, bahkan sudah dibantu oleh paranormal. Namun, usaha tersebut gagal.
“Bahkan paranormal tersebut meninggal dunia setelah mencoba untuk memecahkan batu Sanghyang Bongkok,” kata Fahmi pada Galuh ID, Rabu (27/3/2019).
Menurut Fahmi, batu tersebut memang mempunyai daya tarik tersendiri, bahkan kisah ditemukannya batu tersebut ketika pembangunan lapangan di Astana Gede, Kawali hingga dijadikan prasasti menambah daya misteri batu tersebut.
Penemuan Batu Sanghyang Bongkok, kata Fahmi, berawal dari keinginan Pemerintah Desa pada tahun 2008 untuk membuat sebuah lapangan di samping Situs Astana Gede Kawali.
“Ketika pengerjaan lapangan sampai selesai banyak masyarakat dan pekerja menemukan peningalan-peninggalan sejarah berupa keramik dan benda lainnya,” katanya.
Pada tahun selanjutnya, Pemerintah Desa kembali memprogramkan perbaikan lapangan tersebut, pada tahap ini pekerja mulai menemui hal-hal mistik. Berawal dari keberadaan batu yang di pojok lapangan yang akan dipecahkan untuk merapikan lapangan dari material-material berbahaya.
“Pada proses pemecahan Batu Sanghyang Bongkok muncul sejumlah peristiwa aneh di luar nalar manusia, salah satunya alat berat untuk memecah batu tersebut malah seperti tidak kuat memecahkan bahkan mesin sampai mati,” kata dia.
Padahal, secara logika menurut Fahmi, seharusnya alat berat itu dapat memecahkan Batu Sanghyang, karena kekuatan alat berat dianggap melebihi berat batu.
“Sempat Pemerintah Desa mencoba untuk mendatangkan ahli benda purbakala, takutnya ada tulisan kuno atapun ciri arkeologi lainnya di batu tersebut, tetapi hasilnya tidak ditemukan ciri ciri benda arkeologi, bahkan dianggapnya hanya batu biasa,” lanjut Fahmi.
Melihat kejanggalan itu, akhirnya paranormal didatangkan untuk membantu melihat hal gaib yang ada di Batu Sanghyang Bongkok. Paranormal tersebut melakukan ritual setiap tengah malam dengan mengeliling batu. Bahkan disediakan pula sesaji, tujuannya supaya batu tersebut dapat dipecahkan. Namun, setelah tiga hari ritual dilakukan, tetap saja batu tersebut belum bisa dipecahkan oleh alat berat.
“Bahkan petugas operator alat berat dan juga paranormal malah meninggal dunia tanpa ada catatan sakit terlebih dahulu,” katanya.
Hal tersebut membuat masyarakat tidak berani berdekatan dengan batu tersebut, bahkan untuk sekedar memegang atapun bersandar pun mereka tidak berani.
“Ada juga masyarakat yang pernah mendapatkan keanehan lainnya, yaitu sering terlihat ada sosok bapak tua yang bungkuk atau sering disebut kakek bongkok yang jalan-jalan mengelilingi situs keramat dan kembali lagi ke areal batu tersebut.
Banyak masyarakat yang menduga bahwa kakek bongkok tersebut jelmaan penunggu batu yang bisa menampakkan diri sebagai kakek-kakek, bahkan bisa berwujud hewan macan yang ukurannya besar.
Dari berbagai kisah mistis ini, Pemerintah Desa berinisiatif untuk membuatkan batu tersebut rumah batu layaknya seperti sebuh prasasti sejarah,” pungkas budayawan muda asal Kawali Ciamis ini. (galuh.id/yuni)