Meski kondisi drop, ia pun terus berjuang untuk bangkit dan menumbuhkan semangat, bahkan ia pun menjalani kemoterapi sebanyak 21 kali terapi sinar 40 kali.
Bahkan harus berpisah dengan anaknya selama 3 bulan, karena menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Margono Jawa Tengah.
Didin melewati masa-masa sulit, bahkan ia pun sempat putus asa serta pasrah atas penyakitnya tersebut.
“Terasa sedih saat menjalani sinar di ruangan sendiri, saya berfikir ini di dunia apalagi nanti di alam kubur,” ungkapnya.
Semangatnya mulai tumbuh saat bisa bertemu dengan anak dan keluarga, ia pun disiplin apa yang dokter anjurkan.
Saat ini ia masih menjalani kontrol dan menurutnya kontrol terakhir pada 6 Februari 2025.
“Intinya tetap semangat, ikuti aturan dokter, jadwal kontrol sesuai waktunya meskipun kondisi sehat, dan optimis untuk sembuh,” pungkasnya.(GaluhId/Ardiansyah)