Sukadana, galuh.id– Masyarakat Dusun Kedung, Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana, dihebohkan dengan munculnya dua ikan mas yang berukuran besar dibandingkan dengan ikan mas biasanya.
Ikan mas warna oranye dan kuning tersebut menampakkan wujudnya di Sungai Cisadap, Dusun Kedung, Desa Sukadana. Menurut warga setempat ikan mas tersebut hanya terlihat saat musim kemarau saja.
Menurut sebagian warga, ikan mas tersebut terlihat saat musim kemarau karena debit air sungai berkurang dan sungai menjadi dangkal.
Sehingga dengan kondisi air yang jernih, ikan mas yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan pada umumnya nampak jelas terlihat.
Sebagian warga menganggap ikan tersebut berasal dari kolam warga yang terbawa banjir ketika musim hujan tiba. Ada juga yang beranggapan ikan tersebut sengaja dikembangbiakkan.
Namun sebagian warga lainnya meyakini jika kedua ikan yang kini menjadi viral itu bukan ikan biasa, karena ada kejadian-kejadian yang janggal dari ikan tersebut.
Selain itu ikan tersebut mulai sering menampakkan wujudnya sejak dibangunnya Bendungan DAM Cisadap IV. Bendungan tersebut dinamakan Bendungan Cigereyot oleh masyarakat.
Warga setempat menamai ikan mas besar itu dengan nama Aki Gereyot dan Nini Gereyot. Selain itu ada juga ikan lainnya yang dinamai si Leungli.
Aki Etom salah satu tokoh masyarakat membenarkan pemberian nama tersebut. Dia menuturkan ikan tersebut sering muncul setelah dibangun bendungan.
“Kemunculan ikan tersebut setelah dibangunnya Bendungan DAM Cisadap IV atau Bendungan Cigereyot, dan nampak hanya pada musim kemarau saja,” jelas Aki Etom.
Aki Etom menambahkan meskipun beberapa ikan tersebut sudah diberikan nama masing-masing, orang luar cukup memanggil dengan panggilan Lauk Kancra Cisadap.
Sebagian warga meyakini jika mengambil atau menangkap ikan tersebut, maka yang mengambil atau menangkapnya akan tertimpa musibah atau celaka.
Keyakinan sebagian warga tersebut berdasarkan salah satu kejadian. Diantaranya ada warga yang mencoba mengambil ikan tersebut, namun tidak berhasil.
Karena warga yang akan mengambil ikan tersebut dihadapkan dengan kejadian aneh yang membuat dirinya membatalkan niatnya untuk mengambil ikan tersebut.
Kejadiannya, ketika warga yang akan mengambil ikan turun ke sungai, warga tersebut disambut dengan wujud ikan yang sangat besar selebar Sungai Cisadap.
Kemudian kejadian aneh lainnya, ketika bendungan dikuras dan sungai menjadi surut, ikan tersebut hilang entah kemana. Tidak ada yang dapat melihat keberadaannya.
Ikan tersebut akan muncul kembali ketika air sungai dibendung. Anehnya jika terjadi luapan air sungai atau banjir, ikan tersebut tidak terbawa arus.
Buktinya ketika musim kemarau tiba dan air mulai surut, ikan-ikan tersebut kembali menampakkan wujudnya.
Diantara cerita tersebut, terdapat salah seorang warga yang dapat mengambil ikan, yaitu Aki Ewo, bahkan Aki Ewo dapat membawa pulang ikan tersebut.
Namun Aki Ewo hanya menggunakan sebagai indukan saja, setelah mijah ikan tersebut oleh Aki Ewo dikembalikan lagi ke Sungai Cisadap.
Sementara itu menurut Maman Sutriaman, terlepas dari cerita mistis ikan tersebut, intinya ikan tersebut adalah makhluk biasa yang harus dijaga keberadaannya.
”Cerita mistis tersebut yang tersebar pada masyarakat bermanfaat untuk melindungi ikan pada sungai tersebut, sehingga kelestariannya dapat terjaga,” jelas Maman.
Cerita tentang ikan mas itu memang dengan cepat tersebar. Sungai Cisadap pun ramai dikunjungi oleh pengunjung yang ingin melihat wujud ikan-ikan misterius.
Ramainya pengunjung membuat Pemerintah Desa Sukadana menyikapinya dengan serius dengan membahasnya pada Rapat Minggon. Dalam rapat tersebut disepakati untuk memasang spanduk larangan mengambil ikan. (GaluhID/YP)