“Biaya anggaran untuk pengembangan bibit atlet itu sendiri termasuk fasilitasnya juga harus di dukung,” sambungnya.
Untuk tahun kemarin, menurut Soedrajat, KONI Kota Banjar mengajukan anggaran untuk biaya pengembangan atlet di angka Rp500 juta dan hanya terealisasi 150 juta.
Pelatihan Sebagai Pertolongan Pertama Tangani Atlet Cedera
Selaku ketua, ia sudah berupaya dan membuat program agar atlet benar-benar terperhatikan. Tapi dengan anggaran seperti itu jelas tidak mungkin cukup.
“Tapi saya mencoba mengembangkan dengan anggaran seadanya, tambah lagi fasilitas di beberapa cabor yang tidak mendukung,” katanya.
Ia berharap pada tahun ini Kota Banjar akan bangkit dalam dunia olahraga.
Termasuk pemimpin daerah yang akan datang benar-benar mau memperhatikan dari segi anggaran termasuk fasilitas.
Sementara itu Sekretaris KONI Kota Banjar, Yani Subekti menambahkan terkait Pekan Olahraga Kota Banjar (POKB).
Menurut Yani, semenjak Kota Banjar berdiri belum pernah mengadakan kegiatan ini.