“Mahasiswa tidak boleh golput. Siapapun pemimpin yang dipilih, yang terpenting adalah datang ke TPS dan menyalurkan hak pilihnya,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unigal, Aan Sihabudin S.H., S.IP., M.Si, yang turut hadir sebagai pemateri, menegaskan bahwa pemilu merupakan wujud nyata dari demokrasi dan kedaulatan rakyat.
DPM Unigal Ciamis Gelar Sosialisasi, Peran Mahasiswa Tekan Angka Golput di Pilkada Ciamis
Ia menyoroti rendahnya tingkat partisipasi masyarakat sebagai tantangan yang harus diatasi, khususnya oleh kalangan mahasiswa.
“Oleh karena itu, mahasiswa harus turun ke masyarakat, membangun komunikasi yang efektif di desa-desa, dan menyampaikan pesan dari KPU agar masyarakat berbondong-bondong datang ke TPS,” ungkap Aan.
Ia juga menuturkan bahwa hasil dari Pemilu akan menentukan siapa yang memimpin dan membangun Kabupaten Ciamis di masa depan.
Oleh sebab itu, peran mahasiswa sangat penting untuk menekan angka Golongan Putih (Golput), khususnya di kalangan Gen Z dan milenial.
“Pada pemilu sebelumnya, partisipasi mencapai 80%, namun dugaan ada sekitar 20% yang golput. Inilah yang akan kita tekan semaksimal mungkin,” katanya.
“Tugas kita sebagai mahasiswa adalah mengajak rekan-rekan untuk datang ke TPS. Apapun pilihannya, yang penting hak pilih tersalurkan,” sambungnya.
 Unigal Ciamis Jawa Barat untuk menggelar sosialisasi Pilkada 2024){kind=link}