Galuh ID – Bek andalan Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, mengungkapkan kekecewaannya setelah dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain dan China di bulan Oktober 2024.
Meskipun Timnas Garuda berhasil menahan imbang Bahrain 2-2 dan kalah tipis 1-2 dari China, Verdonk menilai ada masalah mendasar dalam permainan lawan-lawan yang dihadapi.
Menurut Verdonk, gaya bermain di zona Asia sering diwarnai dengan taktik membuang-buang waktu yang merusak kualitas pertandingan.
Dalam laga melawan Bahrain, ia menyoroti keputusan wasit yang memberikan tambahan waktu terlalu lama, sehingga memungkinkan Bahrain mencetak gol penyeimbang pada menit ke-90+9.
“Kami bermain baik, tapi kepemimpinan wasit sangat mengecewakan. Mereka mencetak gol di menit ke-99, padahal waktu tambahan hanya enam menit,” ujar Verdonk.
Tidak hanya melawan Bahrain, hal serupa juga terjadi saat Indonesia bertandang ke China.
Baca Juga: Menpora: FIFA Pastikan Laga Timnas Indonesia vs Bahrain Digelar di Jakarta
Calvin Verdonk mengkritik kebiasaan pemain China, terutama kiper, yang kerap membuang-buang waktu sejak awal pertandingan, bahkan ketika skor masih imbang 0-0.
“Kiper mereka terus tergeletak di tanah sejak awal, itu sangat mengganggu ritme permainan,” tambahnya.
Menurut Verdonk, taktik tersebut tidak hanya merugikan Timnas Indonesia, tetapi juga menurunkan kualitas kompetisi secara keseluruhan.
Ia menilai, tim yang ingin bermain dengan intensitas tinggi seperti Indonesia sulit berkembang dalam kondisi seperti ini.
“Sangat sulit membangun serangan dengan konsisten ketika lawan terus menunda-nunda permainan,” jelasnya.
Meski kecewa dengan hasil kedua pertandingan tersebut, Verdonk tetap optimis menghadapi laga-laga selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Calvin Verdonk berharap Timnas Indonesia bisa belajar dari pengalaman tersebut. Ia juga berharap Timnas Indonesia tampil lebih baik di pertandingan mendatang, tanpa terpengaruh oleh taktik negatif lawan.
“Kami harus bisa mengatasi situasi seperti ini dan tetap fokus pada permainan kami,” pungkasnya. (GaluhID/Tegar)
