Ciamis, galuh.id – Cuaca ekstrem kembali melanda Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebabkan tiga rumah mengalami kerusakan di tiga kecamatan berbeda, yakni Sindangkasih, Cihaurbeuti, dan Panumbangan.
Hembusan angin kencang yang terjadi pada Kamis (6/2/2025) mengakibatkan atap rumah warga beterbangan, sementara satu rumah lainnya ambruk karena kondisi bangunan yang sudah tua.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis melaporkan bahwa bencana angin kencang terjadi di Desa Sukaraja, Kecamatan Sindangkasih, pada Kamis (6/2) sekitar pukul 11.25 WIB.
Salah satu rumah terdampak milik Ade Sahmadi mengalami kerusakan pada bagian atap dapur dan kamar, dengan tingkat kerusakan mencapai 16 persen. Hingga kini, perbaikan rumah tersebut belum dapat dilakukan sepenuhnya.
Kejadian serupa terjadi di Desa Sumberjaya, Kecamatan Cihaurbeuti, pada Kamis pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Rumah milik Acep Moh Torik mengalami kerusakan ringan sekitar 5 persen pada bagian atap depan.
Sementara itu, di Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, sebuah rumah milik Nurya ambruk pada Selasa (4/2) pukul 23.15 WIB.
Runtuhnya rumah tersebut disebabkan oleh kondisi bangunan yang sudah lapuk dan tidak mampu bertahan menghadapi cuaca buruk.
Akibatnya, keluarga Nurya harus mengungsi sementara karena atap dan beberapa bagian rumah mereka rusak parah.
Menanggapi bencana ini, BPBD Ciamis bergerak cepat dengan melakukan assessment serta menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk mendistribusikan bantuan logistik, seperti sembako dan terpal, guna meringankan beban warga yang rumahnya mengalami kerusakan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan untuk memberikan bantuan logistik seperti sembako dan terpal kepada warga terdampak. Selain itu, kami juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi,” ujar Ani Supiani.
Bantuan darurat telah diberikan kepada keluarga Ade Sahmadi dan Acep Moh Torik di Sindangkasih dan Cihaurbeuti, berupa kebutuhan pokok serta perlengkapan penunjang untuk perbaikan sementara rumah mereka.
Hal yang sama juga dilakukan untuk keluarga Nurya di Panumbangan, yang saat ini masih mengungsi karena kondisi rumah mereka yang belum bisa dihuni kembali.
BPBD Ciamis terus memantau perkembangan cuaca dan mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana serupa.
“Kami mengajak warga untuk memperkuat struktur rumah, terutama pada bagian atap, serta melakukan perawatan berkala agar lebih tahan terhadap cuaca buruk.
Jika terjadi bencana, segera laporkan ke aparat setempat agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat,” tambah Ani Supiani.
Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.
Langkah mitigasi dan kesiapsiagaan perlu dilakukan guna mengurangi risiko kerusakan yang lebih parah di masa mendatang. (GaluhID/Tegar)