Ciamis, galuh.id – Sebuah peristiwa tanah longsor terjadi di Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Selasa (10/12/2024), sekitar pukul 16.00 WIB.
Longsor ini dipicu oleh hujan dengan intensitas ringan yang mengguyur wilayah tersebut.
Material longsoran berupa rumpun bambu yang tumbang menimpa dua rumah warga. Selain itu, kejadian ini juga mengancam pemukiman lain di sekitar lokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, dua rumah mengalami kerusakan signifikan.
“Rumah pertama yang terdampak adalah milik Bapak Jaja (40), dihuni oleh satu keluarga beranggotakan lima jiwa, termasuk satu balita. Rumah kedua adalah milik Bapak Muhisin (75), yang dihuni oleh dua orang,” ujar Ani.
Untuk sementara waktu, keluarga korban memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat demi keamanan.
Upaya Penanganan dan Koordinasi dengan Masyarakat
Ani menjelaskan, BPBD telah bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama aparat desa setempat dan masyarakat guna membantu korban menyelamatkan barang-barang berharga.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak kerugian materil yang dialami warga terdampak.
“Penanganan longsor direncanakan dilakukan hari ini, Rabu (11/12/2024). Kami melibatkan warga sekitar dan petugas untuk membersihkan material longsor serta memastikan lokasi kembali aman,” lanjutnya.
Lokasi longsor yang berada di Dusun Naretel, Desa Nagarawangi, menjadi perhatian khusus mengingat potensi bencana susulan.
Menurut Ani, upaya pencegahan perlu dilakukan agar pergerakan tanah tidak meluas dan membahayakan rumah-rumah lain di sekitar lokasi.
Keselamatan Warga Tetap Jadi Prioritas
Ani menegaskan, BPBD akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan keselamatan warga tetap terjaga.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di daerah rawan longsor, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu,” tambahnya.
Informasi mengenai longsor ini pertama kali diterima oleh Pusdalops BPBD Kabupaten Ciamis melalui laporan perangkat Desa Nagarawangi.
BPBD juga mengimbau warga untuk segera melaporkan potensi ancaman bencana melalui call center atau media sosial resmi mereka.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, terutama di kawasan yang memiliki risiko longsor tinggi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan relawan, diharapkan penanganan dapat berjalan efektif untuk meminimalkan dampak lebih lanjut.(GaluhID/Tegar)