Info Liga 2, galuh.id – Publik sepak bola Sumsel dikejutkan dengan mundurnya Manajer Sriwijaya FC secara mendadak.
Kepastian rencana Hendri Zaenuddin mundur sebagai manajer SFC diungkapkannya langsung pada hari Senin (6/1/2020).
Alasan pengunduran dirinya lebih kepada ingin lebih fokus bekerja sebagai ketua KONI Sumsel.
Rencana pengunduran diri Hendri Zaenuddin diakuinya telah dipikirkan dengan matang, apalagi ia telah berjanji mundur bila terpilih menjadi ketua KONI Sumsel.
Menurutnya pengunduran dirinya sebagai manajer malah akan berdampak positif bagi Sriwijaya FC. Manajer baru akan lebih fokus memimpin Sriwijaya FC.
Mengenai siapa yang akan menjadi suksesor dirinya sebagai manajer Sriwijaya FC baru, Hendri belum bisa memastikan.
Menurut Hendri siapapun pengganti dirinya nanti, diharapkan lebih peduli dan menempatkan Sriwijya sebagai keluarga, bukan soal masalah uang semata.
Apalagi menurut Hendri sosok manajer Sriwijaya FC yang baru, disyaratkan harus memiliki waktu setiap saat untuk tim.
Sosok manajer baru Laskar wong Kito harus mampu stand by 24 jam, konsisten terhadap tim, dan mampu mencari sponsor sebanyak mungkin.
Sehingga ketika terjadi permasalahan apapun di dalam tim langsung diketahui oleh manajer. Bukan hanya itu, ketika tim membutuhkan manajer langsung ada.
Soal siapa yang akan mampu memenuhi kriteria dan tugas di atas, Hendri hanya mengungkapan sosok manajer baru akan diumumkan beberapa minggu mendatang.
Lebih tepatnya pengumuman sosok manajer Sriwijaya FC yang baru akan dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2020.
Apalagi menurut Hendri Zaeenuddin, posisi manajer Sriwijaya FC yang baru akan berkaitan erat dengan gubernur.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, akan menunjuk langsung manajer Sriwijaya FC yang baru ke depan.
Bila penunjukkan manajer yang baru diakukan oleh Gubernur Sumsel, Hendri mengaku akan langsung mengamininya.
Perlu diketahui bahwa Sriwijaya FC merupakan klub yang cukup berprestasi di kompetisi teratas sepak bola Indonesia.
Sayang sejumlah pemain bintang yang dihadirkan SFC di Liga 1 2018 membuat tim terbebani saol finansial, sehingga terpaksa tersungkur turun kasta ke Liga 2. (GaluhID/Waskito)