Karena, kata Eka, barista dapat bertemu dan melayani pelanggan dengan berbagai latar belakang.
Dalam pelatihan tersebut, berbagai kopi biji diolah menjadi minuman kopi sesuai keinginan.
“Selain itu, para peserta juga diajak untuk mengenal kopi Ciamis. Dari mulai pemetikan, pengolahan, sampai penyajian,” terangnya, Jumat (18/3/2022).
Dari hasil pelatihan, lanjut Eka, ada 70 persen pemuda yang langsung bekerja di berbagai kafe kopi. Sisanya ada yang membuka coffee shop sendiri.
Eka berharap, dengan pelatihan dan pembekalan tersebut, kopi Ciamis bisa tembus ke tingkat nasional, bersaing dengan kopi-kopi yang lain.
Menurutnya, Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang tinggi. Dulu kopi Ciamis langsung dijual begitu saja tanpa diolah.
“Akan tetapi saat ini kopi Ciamis telah banyak diolah di berbagai kafe dan selalu dikenalkan di berbagai daerah,” pungkasnya. (GaluhID/Aldi)
Editor : Evi