olahraga, galuh.id– Empat pemain diaspora akhirnya resmi menyandang status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melaksanakan pengucapan sumpah di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda, Jumat (29/8/2025).
Mereka adalah Mauro Nils Zijlstra (20 tahun), Isabel Corian Kopp (23), Pauline Jeannette van de Pol (22), dan Isabelle Nottet (22).
Prosesi ini sekaligus menandai langkah penting dalam upaya PSSI memperkuat skuad Garuda.
Baik di sektor putra maupun putri, melalui talenta diaspora yang berkiprah di luar negeri.
Keempat pemain tersebut sebelumnya sudah disetujui oleh DPR RI dalam rapat paripurna 26 Agustus 2025.
Serta memperoleh pengesahan lewat Keputusan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Proses naturalisasi berlangsung cepat karena kebutuhan tim nasional yang semakin mendesak menghadapi agenda internasional, terutama FIFA Matchday September 2025.
Proyeksi Pemain Diaspora di Timnas Indonesia
Nama yang paling banyak disorot tentu Mauro Zijlstra.
Striker muda ini bermain di Eredivisie bersama FC Volendam.
Dengan postur ideal dan gaya bermain agresif, Zijlstra dianggap sebagai tambahan amunisi penting untuk lini depan Timnas Indonesia U-23 maupun tim senior.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bahkan menegaskan bahwa Zijlstra disiapkan menjadi solusi atas krisis penyerang yang dialami skuad Garuda akibat badai cedera beberapa pemain utama.
Tidak menutup kemungkinan, ia langsung dipanggil Patrick Kluivert untuk debut di level senior.
Selain Mauro, tiga pesepak bola wanita diaspora juga menyedot perhatian.
Isabel Kopp, Pauline van de Pol, dan Isabelle Nottet diproyeksikan untuk mengisi kerangka timnas putri jangka panjang.
PSSI menargetkan sepak bola wanita Indonesia mampu menembus peringkat 50 dunia.
Kemudian masuk 10 besar Asia, konsisten di putaran final Piala Asia Putri, bahkan menembus Piala Dunia Wanita pada 2035.
Kehadiran tiga pemain diaspora ini diharapkan memberi pengalaman baru dan meningkatkan kualitas skuad yang sedang dibangun.
Di balik seremoni naturalisasi, masih ada satu nama lain yang ikut dalam daftar, yakni Miliano Jonathans dari FC Utrecht.
Namun, Jonathans belum melakukan sumpah kewarganegaraan dan dijadwalkan menyusul dalam waktu dekat.
Jika proses berjalan lancar, Indonesia akan memiliki lima tambahan tenaga diaspora untuk berbagai level.
Dengan kombinasi pemain lokal yang terus berkembang dan tambahan diaspora yang berpengalaman di Eropa, Timnas Indonesia diyakini bisa bersaing lebih baik di kancah Asia maupun dunia.
Kini, publik sepak bola tanah air menantikan debut Mauro Zijlstra dan rekan-rekannya dengan seragam merah putih.
Akankah mereka menjadi jawaban atas harapan besar masyarakat Indonesia terhadap prestasi tim Garuda?

