Ciamis, galuh.id – Pemuda Cidolog Ciamis yang tergabung dalam tim silaturahmi siap menangkan Prabowo-Sandi. Caranya, mereka diharuskan ‘menguasai’ 7 rumah tetangganya. Hal tersebut diungkap oleh Tatan, Ketua Posko Pemenangan Prabowo Sandi di Kecamatan Cidolog, Ciamis.
Para pemuda ini berkumpul dan bertekad untuk memenangkan Prabowo Sandi. Tidak main-main mereka bahkan membuktikannya dengan pembentukan posko pemenangan Prabowo Sandi oleh sejumlah pemuda di Cidolog.
Ketua Posko Pemenangan Prabowo-Sandi Kecamatan Cidolog, Tatan mengatakan, mereka membentuk posko tersebut dari hasil iuran pemuda secara sukarela. Hingga saat ini, kata Tatan, di Kecamatan Cidolog sudah ada 300 tim silaturahmi.
“Kami sudah membentuk tim lima orang per desa. Itu berdasarkan keinginan kami sendiri. Jadi ada sekitar 300 orang menjadi tim silaturahmi. Kami bersatu, siap memenangkan Prabowo-Sandi,” terang Tatan, Senin (25/2/2019).
Tatan menjelaskan Tim Silaturahmi yang telah dibentuk tersebut akan ‘bergerilya’ ke rumah-rumah warga untuk mengenalkan dan mengajak warga agar memilih pasangan Capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
“Jadi kita tidak membentuk tim kampanye. Cukup dengan tim silaturahmi, sesuai dengan pembinaan dan mereka para Tim Silaturahmi ini harus bisa menguasai tujuh rumah tetangga mereka,” katanya.
Para pemuda Kecamatan Cidolog tersebut mendapat pembinaan dari Sekretaris Partai Demokrat Kabupaten Ciamis, Anjar Asmara. Saat ini mereka harus terjun ke masyarakat dengan ‘menguasai’ minimal tujuh rumah.
Anjar menerangkan pemilih Prabowo di Kecamatan Cidolog cukup besar. Pada tahun 2014 tercatat Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa mendapat 6.259 suara di Cidolog, sementara pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla kala itu hanya memperoleh 4.978 suara.
Saat ini, pemuda atau generasi milenial Cidolog dinilai Anjar sangat antusias untuk menjadi tim pemenangan Prabowo-Sandi.
“Milenial di Kabupaten Ciamis terutama Cidolog sudah mulai kritis, mereka juga kreatif. Saya melihat, mereka sudah mempunyai minat pada isu-isu politik. Mereka juga memiliki pandangan terbuka akan kondisi politik saat ini,” kata Anjar.
Editor: K. Putu Latief