Jumat, November 22, 2024

Menelusuri Kiprah Sriwijaya FC dalam Sepakbola Indonesia

Baca Juga

Info Liga 2, galuh.id – Kiprah Sriwijaya FC bisa dibilang sebagai salah satu klub besar di Indonesia, meskipun pada dua musim terakhir ini berkutat di kasta kedua Liga Indonesia (Liga 2).

Prestasi klub yang bermarkas di Stadion Sport Center Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan ini terbilang cukup mentereng di persepakbolaan nasional.

Bahkan di Liga 2 2020, Sriwijaya FC bisa disebut sebagai tim yang paling siap mengarungi kompetisi.

Sejarah Sriwijaya FC

Namun, sebelum kita membahas deretan raihan atau prestasi klub yang berjulukan ‘Laskar Wong Kito’ ini mari kita tengok sejarah berdirinya Sriwijaya FC. 

Jika kita telusuri sejarah berdirinya Sriwijaya FC asal muasalnya sejak mengakuisi tim Persijatim (Persija Timur) yang telah berdiri sejak 1976 sebagai klub perserikatan di Jakarta Timur. 

Sejak berdiri hingga diakuisi oleh Sriwijaya FC, nama Persijatim telah tercatat dan berkompetisi dibawah naungan PSSI.

Memulai kompetisi di Kompetisi perserikatan PSSI, pada tahun 1987 Persijatim promosi dari Divisi II ke Divisi I Perserikatan PSSI. 

Pada tahun 1991 Persijatim untuk pertama kalinya masuk ke Divisi Utama Perserikatan PSSI. 

Namun prestasi mereka tidak terlalu bersinar, boleh dibilang Persijatim hanya sebagai klub “numpang lewat”. 

Namanya kalah besar dari si abangnya yaitu Persija Jakarta, mereka hanya mendapatkan perhatian seadanya dari Pemda DKI Jakarta menjadikan Persijatim tenggelam. 

Bersama tim Jakarta lainnya yaitu Persija Barat, Persitara dan PSJS keberadaan Persijatim tidak lebih dari perkumpulan sepakbola kampung.

Kemudian Persijatim “hijrah” dari Jakarta Timur ke Solo pada 2001 untuk menggantikan posisi Pelita Jaya yang hengkang dari Solo ke Cilegon. Sebagai tim “pelarian” sambutan warga Solo lumayan antusias.

Pasoepati, kelompok supporter pendukung Pelita Solo, menyambut kedatangan persijatim dan akhirnya menjadi suporter Persijatim.

Kemudian Persijatim berubah nama menjadi Persijatim Solo FC (Persatuan Sepakbola Jakarta Timur Solo FC).

Persijatim berhome base di Solo sampai dengan tahun 2004, karena di tahun itu Persijatim dibeli oleh Pemda Sumatera Selatan dengan harga 6 Milyar rupiah.

Awal keputusan mengambil alih Persijatim Solo FC menjadi Sriwijaya FC adalah karena  keberhasilan Provinsi Sumatera Selatan menjadi tuan rumah PON XIV pada tahun 2004. 

Mereka ingin memanfaatkan fasilitas PON XIV, seperti Stadion Jakabaring agar tidak dianggap mubazir bila tidak dimanfaatkan. 

Apalagi, dana pembangunan stadion tersebut tidaklah sedikit, kurang lebih memakan biaya hingga miliaran rupiah.

Prestasi dan Profil Sriwijaya FC

Masa keemasan kiprah Sriwijaya FC yang begitu fantastis terjadi pada musim 2007-2007 , bagaimana tidak tim mereka berhasil meraih double winner untuk yang pertama kali.

Pada musim tersebut mereka mencatatkan diri sebagai klub pertama yang mampu meraih double winner dalam sejarah persepakbolaan di Indonesia.

Kiprah Sriwijaya FC mampu meraih 2 gelar dalam satu musim sekaligus yaitu Juara Liga Djarum Indonesia dan juara Copa Indonesia (Piala Indonesia) 2007.

Tidak berhenti sampai disitu. Pada musim-musim selanjutnya yaitu musim 2008-2009, Sriwijaya Berhasil  kembali meraih gelar Copa Indonesia untuk kedua kalinya 

Laju Sriwijaya FC nampaknya tak terhenti musim 2009-2010, mereka juga mampu mempertahankan gelar juara Copa Indonesia untuk tiga kali berturut-turut.

Hebatnya lagi, pada musim 2012, Sriwijaya FC sukses kembali menjuarai kompetisi Liga Super Indonesia.  

Sederet raihan itu pun membuat masyarakat Palembang, Sumatera Selatan semakin jatuh hati kepada Sriwijaya FC.

Profil Sriwijaya FC

Nama: Sriwijaya Football Club
Berdiri: 23 Oktober 2004
Julukan: Laskar Wong Kito
Nama Suporter: S-Mania, Singa Mania dan Ultras
Jersey: Merah Maron (Kandang), Putih (Tandang)
Markas: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring

Prestasi:

2005: Peringkat 12 Wilayah Barat
2006: Peringkat 9 Wilayah Barat
2007: Peringkat 1 Wilayah Barat
2008: Juara Liga Indonesia XIII
2008: Juara Copa Dji Sam Soe Indonesia III
2008: Mendapatkan penghargaan MURI sebagai tim pertama di Indonesia yang mampu meraih Double Winner dalam 1 musim
2008/2009: Juara Copa Dji Sam Soe IV
2009/2010: Juara Piala Indonesia (Hattrick Pertama di indonesia)
2010 : Juara Inter Island Cup 2010
Liga Champions Asia
2009: Fase Grup
Piala AFC
2010: 16 Besar
(GaluhID/Dhi)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Pj Bupati Ciamis Dukung Gerakan Pemakaian Sarung Lestarikan Budaya

Ciamis, galuh.id - Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Budi Waluya, menyampaikan dukungannya terhadap gerakan pemakaian sarung tradisional oleh ASN dalam...

Artikel Terkait