Selain cara penggunaannya yang berada pada bagian kepala, Noken juga sebuah syarat bagi seorang perempuan untuk menikah.
Sebab masyarakat menilai seorang perempuan yang mahir dalam merajut Noken menandakan bahwa dirinya dewasa.
Jika perempuan Papua belum bisa membuka Noken, maka mereka dianggap belum dewasa dan tidak boleh untuk menikah.
Terciptanya Noken ini karena suku-suku Papua membutuhkan wadah yang dapat mereka gunakan untuk memindahkan barang keperluan sehari-hari.
Karena sudah ada sejak zaman dahulu, masyarakat membuatnya dari bahan alam yang umum mereka temukan.
Noken Papua memiliki nama yang berbeda sesuai dengan kegunaannya. Noken berukuran besar bernama Yatoo yang berfungsi untuk membawa berat seperti kayu bakar, barang belanjaan, atau menggendong anak.
Untuk Noken berukuran sedang bernama Gapagoo yang berfungsi untuk membawa barang dalam belanjaan dalam jumlah sedang.
Kemudian, Noken berukuran kecil bernama Mitutee yang biasanya masyarakat gunakan untuk membawa barang-barang pribadi.
Uniknya, hanya masyarakat papua saja yang boleh membuat Noken. Sehingga saat ada tamu yang baru pertama kali datang ke tanah Papua, mereka akan memberikannya sebagai hadiah kenang-kenangan.
