Menurut Suherman, dugaan terjadinya kebakaran di pabrik kopra karena kelapa yang sedang digarang mengeluarkan minyak.
Kemudian lanjutnya, bara api mengeluarkan api dan menyambar ke atas lalu merembet ke tiang kayu.
Akibat dari kebakaran pabrik kopra ini, Suherman mengaku mengalami kerugian dengan jumlah total mencapai 20 juta rupiah.
Pada saat terjadi kebakaran, ia tidak menghubungi petugas pemadam kebakaran karena tidak memiliki kontak damkar.
“Pegawai desa sini yang menghubungi petugas damkar pos Banjarsari. Dan pada waktu pegawai desa menghubungi petugas damkar, api sudah padam,” jelasnya.
Petugas damkar pos Banjarsari yang mendapat laporan kebakaran, langsung menuju lokasi dengan membawa 1 unit mobil damkar.
Begitu tiba di lokasi, petugas damkar langsung melakukan pendinginan. Sebab, bara api bekas kebakaran itu masih menyala. (GaluhID/Uus)
Editor : Evi