Ciamis, galuh.id – Keluarga pasien keluhkan pelayanan kesehatan tim medis Rumah Sakit Dadi Keluarga (RSDK) Kabupaten Ciamis yang bertugas, Kamis (21/11/2024).
Gian atau yang akrab dengan sapaan Barmex, mengeluhkan pelayanan kesehatan yang dialami oleh adiknya di rumah sakit tersebut.
Adik Gian merupakan pasien operasi RSDK pemasangan pen di kaki. Dalam proses penanganan operasi yang ketiga, Gian merasa penindakan adiknya kurang baik.
Di saat kondisi adiknya belum stabil, dokter yang bertugas sudah memperbolehkan adiknya untuk pulang.
Gian mengatakan, adiknya sudah menjalani operasi dua kali, operasi pertama dan kedua ada kendala.
Pada operasi pertama, pen di kaki adiknya bengkok. Kemudian operasi yang kedua pen lepas, oleh karena itu melakukan operasi yang ketiga.
“Alhamdulillah untuk operasi berjalan lancar. Tapi dari segi pelayanan pemulihan yang menurut saya tidak baik,” ucapnya.
Pasca operasi lanjut Gian, HB (Hemoglobin) adiknya menurun drastis mencapai angka 6, bahkan sempat drop mencapai angka 4,7. Padahal sebelum operasi, HB normal di angka 11.
“Pasca operasi, adik saya mengalami penurunan HB yang mengaruskan adik saya mendapatkan pendonor darah agar HB kembali normal,” ungkapnya.
Pada saat adiknya mengalami penurunan HB dan mengalami gejala sesak napas, pusing, mual dan penglihatan kabur, dokter menyatakan pasien dapat pulang.
Kecewa Pelayanan RSDK, Keluarga Pasien Lapor Ombudsman
Gian pun mempertanyakan pelayanan Rumah Sakit Dadi Keluarga. Karena saat pasien dalam pemulihan pasca operasi, dokter malah menyuruh pulang.
“Kondisi adik saya jauh dari kata stabil. Bahkan ketika oksigen dan infus dilepas, ia mengeluh masih merasakan sesak napas,” tegasnya.
Keluarga pasien lantas mengajukan pertanyaan kepada bagian pelayanan pengaduan rumah sakit tersebut.
“Pelayanan pengaduan memberikan jawaban bahwa itu keputusan dokter. Bila terjadi lagi sesuatu, bawa saja kembali ke RSDK,” tutur Gian.
Setelah Gian adu argumen dengan pihak RSDK, akhirnya adiknya dirawat kembali sambil menunggu rujukan ke rumah sakit yang ada dokter hematologi onkologi medik, yaitu antara RSHS Bandung atau RSMS Purwokerto.
Baca Juga: Training of Trainer, LPQQ Ciamis Deklarasi Gerakan Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an
Setelah itu, apa yang menjadi kekhawatiran keluarga pasien pun terjadi. Setelah magrib, pasien merasakan sesak dan penglihatan kabur.
Selanjutnya, pasien mendapat transfusi darah sebanyak 1 labu kemudian HB meningkat dari 4,7 menjadi 5,7.
Dengan adanya kejadian seperti itu, Gian dan keluarga akan menyampaikan permasalahan ini ke DPRD Komisi D yang menangani terkait pelayanan publik.
“Untuk ke depannya kami akan melapor juga ke Ombudsman, agar persoalan terkait pelayanan ini bisa segera terselesaikan,” ujar Gian.
Menurut Gian, apa yang terjadi ini cenderung membahayakan dan beresiko bagi pasien.
Ia pun sangat menyayangkan tidak adanya tindakan preventif dari RSDK untuk menjaga agar kejadian yang merugikan masyarakat seperti ini tidak terulang lagi.
RSDK Sampaikan Permohonan Maaf
Sementara itu, Dr. Lita selaku Wakil Direktur Pelayanan RSDK, membenarkan kejadian tersebut, dan sudah melakukan pertemuan dengan Gian pada Sabtu (16/11/2024) lalu.
“Saya sudah bertemu dengan Gian, mungkin ini hanya miskomunikasi saja. Saya pribadi dan pihak RSDK sudah meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan memperbaikinya,” ucapnya.
Mengenai pasien yang sudah normal dan bisa pulang padahal dalam kondisi kurang stabil, Lita mengatakan bahwa itu dari hasil pemeriksaan dokter yang menangani.
“Hasil pemeriksaan dokter, pasien sudah bisa pulang saat itu. Cuma memang ada permasalahan dari HBnya. Hanya dokter yang mengetahui detail penyakitnya,” ucap Lita.
Terkait pelayanan lanjut Lita, saat menerima keluhan, pihaknya langsung menindaklanjuti dan melakukan penanganan kembali kepada pasien.
Selain itu juga melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit yang bisa menangani pasien tersebut.
“Adanya keluhan dari Gian, kita langsung melakukan kroscek kembali terhadap pasien. Karena di Ciamis tidak ada spesialis kelainan pada darah, maka kami merujuk ke rumah sakit lain di luar Ciamis,” jelasnya.
Ada dua rumah sakit yang pihaknya hubungi yaitu RSHS Bandung dan RSMS Purwokerto.
“Untuk RSHS Bandung, ada kendala karena kouta full. Alhamdulillah di RSMS Purwokerto masih ada kouta dan kita langsung memberangkatkan pasien ke RS Margono,” ucapnya.
Baca Juga: Tanah Longsor di Desa Jangalaharja Ciamis Putus Akses Jalan Kabupaten
Kemudian mengenai kondisi pasien, Lita mengungkap untuk saat ini pasien sudah pulang dari RS Margono dan melakukan rawat jalan.
“Pasien sudah pulang, mudah-mudahan pasien cepat membaik dan sehat setelah menjalani perawatan,” ucapnya.
Lita pun menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien jika ada kesalahan, dan berharap hal ini bisa menjadi pacuan agar pelayanan RS lebih baik lagi.
“Untuk Gian terima kasih atas saran dan kritiknya, dengan kejadian ini semoga RSDK bisa lebih baik lagi dalam segi pelayanan,” pungkasnya. (GaluhID/Resa)
Editor: Evi