Berita PSGC, galuh.id – Baru-baru ini ramai pemberitaan tentang tindakan diskriminasi dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Tindakan terhadap sejumlah mahasiswa asal Papua ini berbuntut panjang. Aksi tersebut memicu kemarahan warga Papua di setiap penjuru Indonesia. Dalam kutipan beberapa media nasional, kejadian ini tengah diusut tuntas oleh pihak Polri dengan beberapa bukti yang sudah dikantongi.
Mendengar hal ini, pemain seleksi PSGC Ciamis, Richard Gilberth Matiu sangat menyesalkan tindakan diskriminasi dan rasisme terhadap saudaranya sesama orang bumi cendrawasih Papua yang dilakukan oleh beberapa oknum terhadap sejumlah mahasiswa Papua yang sedang menuntut ilmu itu.
“Saya sudah dengar beritanya, tentu saja sangat menyesalkan adanya kejadian itu,” ucap Richard Gilberth Matui.
Pemain yang baru didatangkan PSGC beberapa hari ke belakang ini merupakan putra asli kelahiran Sorong, tanah Papua. Tak hanya itu, Richard juga menjelaskan pernah mendapat aksi rasisme kala bermain sepakbola.
“Setiap kami main di pulau Jawa, rasisme terhadap kami pemain Papua itu sangat besar. Mereka teriaki kami dengan kata-kata tak pantas, dan melempari kami dengan pisang. Kejadian ini di salah satu Kota di Jawa Timur,” papar pemain yang baru berusia 29 tahun ini.
Richard juga saat ini mengetahui keadaan genting masyarakat Papua yang melakukan aksi turun ke jalan menuntut keadilan setelah tejadinya kejadian yang memicu kemarahan warga Bumi Cendrawasih itu.
“Harapan kepada pemerintah semoga bisa mengatasi masalah ini, dan tidak ada tindakan rasisme lagi terhadap kami warga Papua. Karena kami juga bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas Richard. (galuh.id/AR7)