Andi menceritakan, kehadiran ribuan burung yang hinggap di bentangan kabel listrik itu rutin setiap tahun dari sejak dirinya kecil.
Bahkan saat ia kecil, sempat ingin memburu burung-burung itu dengan ketapel hingga senapan angin.
“Tapi waktu akan memburu malah marah orang tua. Pamali katanya. Karena burung itu tamu rutin kalau kata orang tua dulu,” jelas Andi.
Warga Banjar Anggap Pemandangan Unik Sebagai Kearifan Lokal
Warga Kota Banjar sudah menganggap kawanan burung itu sebagai tamu, sehingga tidak boleh mengganggunya.
Selain itu, warga Banjar pun menjadikannya kearifan lokal, yang mana kawanan burung pengungsi itu harus dilindungi.
Meski pada umumnya banyak orang yang menganggap bahwa daging burung kapinis manjur untuk obat asma.